Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are herePenginjil / Fred Francis Bosworth

Fred Francis Bosworth


Sungguh menyenangkan bisa berhubungan langsung dengan seorang F.F. Bosworth -- penginjil yang berkaliber itu. Bosworth sering berkhotbah dan berdoa bersama-sama dengan Richey untuk orang sakit. Bosworth biasanya memberi kesaksian tentang masa lalunya sementara Richey meletakkan tangannya ke atas kepala orang. Mereka adalah satu tim. Mereka adalah gerakan tua dan muda yang penting yang bergerak bersama. Richey lahir dari gerakan Suci abad ke-19, Bosworth lahir dari gerakan Pantekosta.

Masyarakat di Bend Selatan belum pernah melihat orang-orang seperti mereka sebelumnya. Bahkan, kota Bend Selatan tidak pernah mengalami kegerakan Allah sejak masa pemerintahan Billy Sunday.

Saat ada pertemuan Richey-Bosworth, banyak warga Bend Selatan yang memeluk agama Katolik Roma karena perhimpunan otomobil Studebaker mentransmigrasikan warga Polandia dan Hungaria ke kota untuk bekerja di perkebunan. Banyak dari mereka yang melepaskan diri dari agama tradisional mereka dan menerima kuasa Tuhan dalam persekutuan tersebut.

Tuhan bertemu pria-pria di tempat yang luar biasa dan dengan cara yang ajaib. Dia tidak akan membiarkan mereka langsung menuju tingkat ketiga. Tuhan membawa mereka ke tingkat pertama dulu, lalu ke tingkat kedua, dan baru akhirnya ke tingkat ketiga.

RIWAYAT F.F. BOSWORTH

Bosworth lahir di daerah pertanian di dekat Utika, Nebraska, tahun 1877 dari pasangan Burton dan Amelia Bosworth. Ayahnya adalah seorang veteran perang. Bosworth diketahui sudah memiliki talenta musik sejak masih kecil. Saat Bosworth berusia 9 tahun, dia menjual sapi dan anak lembunya untuk membeli terompet. Dalam waktu yang singkat, dia bermain di sebuah orkestra di Nebraska sebagai pemain utama. Selanjutnya dia memimpin 20 konser berseri di taman Madison Square di New York. Dalam perjalanannya menuju ke tempat yang tepat sesuai kehendak Tuhan, dia memimpin band yang memenangkan penghargaan John Alexander Dowie di Zion, Illinois.

Saat berusia 16, Bosworth dan adiknya, Clarence, menemui seorang teman, Nona Greene, di Omaha, Nebraska. Nona Greene mengundang Bosworth untuk menemaninya ke pertemuan KKR di gereja Metodis. Pada malam ketiga pertemuan KKR itu, Bosworth meju ke altar dan diselamatkan. Bosworth adalah "orang yang serba bisa" -- insinyur pabrik kincir angin, penjaga toko sayuran, koki, tukang daging, karyawan toko mobil, operator gergaji pemotong, tukang cat, pemilik tempat pemotong rambut, administrator bank, kasir bank, asisten kepala kantor pos, dan sekretaris kota.

Dia pernah berkata bahwa dulu dia pernah memasak untuk 24 awak kapal "dan tak seorang pun meninggal." Selera humornya membuatnya tetap rendah hati dan mampu menghadapi penganiayaan yang menimpanya. Ketika dia menceritakan sejarah hidupnya, hal-hal yang berkesan adalah hal-hal lucu yang dialaminya saat dia mencoba bermacam-macam pekerjaan itu.

Akan tetapi, sesuatu yang tidak biasa terjadi ketika dia sedang mengerjakan salah satu "usahanya". Dia membantu seorang dokter dalam sebuah operasi terhadap anak laki-laki yang tertembak. Ruangan itu begitu hangat hingga pada saat Bosworth keluar, dia terkena flu parah yang berkembang menjadi masalah paru-paru yang serius. Batuknya semakin parah, dan dia hidup dengan kondisi ini selama 8 tahun.

Akhirnya, dokter memberi tahu Bosworth bahwa dia dalam keadaan kritis dan tidak akan bisa sembuh. Setelah mendengar berita itu, dia cukup bisa mengendalikan dirinya lalu memutuskan untuk pulang dan menemui orang tuanya sekali lagi sebelum dia meninggal. Akan tetapi, Tuhan memiliki rencana lain. Dalam perjalanan, dia mencari-cari gereja Metodis lain yang sedang menjalankan kebaktian.

Di gereja itu, seorang wanita bernama Mattie Perry memberi tahu Bosworth bahwa dia tidak akan mati. Dia memberitahunya bahwa adalah kehendak Tuhan untuk menyembuhkannya. Dia mendoakannya -- dan Tuhan menyembuhkannya. Sekarang Bosworth menuju "tingkat kedua".

Tahun 1906, Charles Parham, orang yang berjasa atas lahirnya gerakan Pantekosta pada abad itu, mengunjungi kota Zion, tempat tinggal Bosworth waktu itu. Parham mengajarkan satu ajaran tentang kepenuhan Roh Kudus. Bosworth merasa Parham memiliki sesuatu yang dia inginkan. Kemudian dia mengaku bahwa ia takut bila ia memberikan semuanya untuk Tuhan. Tuhan akan memintanya untuk berkhotbah.

BAGAIMANA KELUARGA BOSWORTH MEMPELAJARI IMAN

Tahun 1910, Bosworth dan istrinya -- Estella -- pindah ke Dallas, Texas, dan di sana mereka mendirikan sebuah gereja dan mengadakan kebaktian malam. Nama gereja itu adalah First Assembly of God, yang digembalakannya selama 8 tahun. Banyak orang telah diselamatkan dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Estella Bosworth dilahirkan di keluarga Hyde, suatu keluarga yang namanya menjadi nama taman di Chicago (Hyde Park).

Di sini, Bosworth belajar percaya bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhan mereka. Seringkali mereka tidak memiliki apa-apa untuk dimakan dan melihat banyak mukjizat akan pemeliharaan Tuhan. Iman mereka bertumbuh luar biasa melalui cobaan ini.

Bosworth mengerti apa itu penganiayaan dan perampasan. Bulan Agustus 1911, orang-orang kulit hitam di Hearne, Texas mengadakan pertemuan tahunan Pantekosta. Mereka mendirikan pondok beratap ijuk di belakang tenda untuk orang-orang kulit putih yang datang ke pertemuan tersebut. Orang-orang kulit putih yang datang ke situ terkesan dengan kuasa Roh Kudus dan kesaksian orang-orang kulit hitam. Karena mereka tidak mau meminta urapan Roh Kudus di "altar hitam", mereka meminta ketua pertemuan untuk memanggil pengkhotbah kulit putih dan mengajarkan tentang kuasa Roh Kudus kepada mereka. Bosworthlah yang dipilih.

Bosworth tiba di pertemuan di Hearne Sabtu malam, 6 Agustus 1911 untuk mencari tahu di mana pertemuannya akan diadakan. Dia tidak berniat untuk berkhotbah malam itu, tapi saat orang-orang mengenalinya, dia dibujuk untuk berkhotbah. Dia berbicara selama beberapa menit untuk kedua kelompok yang hadir -- kelompok kulit putih dan kelompok kulit hitam, sambil berdiri di panggung di antara tenda dan pondok beratap ijuk.

Setelah ibadah selesai, Bosworth diminta untuk bermalam dengan pengkhotbah kulit putih lainnya. Saat menuju ke kamar pengkhotbah tersebut, mereka dihadang sekelompok orang yang ingin membunuh Bosworth karena "menempatkan dirinya sederajat" dengan orang-orang kulit hitam. Bosworth mengatakan kepada mereka bahwa dia ada di sana karena ingin manaati Tuhan dan karena orang-orang kulit putih memintanya datang. Dia juga berkata jika Tuhan menghendaki dirinya mati, dia akan melakukannya dengan senang hati. Akhirnya mereka melepaskan Bosworth dan temannya asalkan mereka meninggalkan kota mereka secepatnya.

Bosworth langsung ke stasiun dan temannya kembali ke kamarnya untuk mengambil barang-barangnya. Di stasiun Bosworth dihadang kelompok lain, jumlahnya kira-kira 25 orang. Mereka menariknya dari stasiun, menghajarnya, dan memukulnya dengan pentung kayu yang keras dan patahan dayung perahu. Mereka mengancam Bosworth untuk tidak berkhotbah lagi selama urusannya dengan mereka belum selesai.

Bosworth sedikit pun tidak melakukan perlawanan. Dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan berdoa agar Dia tidak membiarkan mereka mematahkan tulang belakangnya. Setelah mereka selesai, daging Bosworth seperti jeli, lumat sampai ke tulang dari punggung hingga lututnya. Herannya, dia hanya mengalami retak di pergelangan tangannya sebelah kiri. Bosworth tidak dibiarkan naik kereta dari Hearne, dia harus berjalan hampir 16 km ke Calvert untuk pulang ke rumahnya pada keesokan harinya.

Tahun 1912, seorang penginjil wanita yang luar biasa, Maria Woodworth-Etter, mengadakan kebaktian tenda di gereja Bosworth di Dallas setiap malam selama beberapa bulan. Banyak orang disembuhkan dari masalah kesehatan yang serius, yang menarik orang dari seluruh wilayah di Amerika Serikat untuk datang ke situ. Bulan November 1914, Bosworth menjadi utusan untuk mengikuti pertemuan Sinode Assemblies of God yang pertama di Hot Springs, Arkansas. Dia juga dipilih untuk masa jabatan 1 tahun di Dewan Presbiteri. Sejak saat itu, Bosworth berkonsentrasi pada doktrin kebenaran karunia roh. Dia merasa pencarian karunia lebih menonjol daripada mencari Sang Pemberi karunia, sehingga kecenderungannya mendapatkan hasil baptisan yang tidak mendalam dan itulah yang menjadi sumber kebingungan. Setelah ada banyak pertimbangan, Bosworth memutuskan bahwa bahasa roh adalah karunia, namun bukan satu-satunya tanda baptisan Roh Kudus yang mutlak.

ROH YANG MANIS DAN PENUH KASIH

Bosworth sering mengalami kekecewaan selama bergumul dengan masalah itu. Kesehatan istrinya semakin menurun dan akhirnya meninggal tahun 1917. Setelah itu dia menikahi Florence Valentine.

Dia menerima beberapa surat dari hamba-hamba Tuhan yang lain yang mengatakan dia "tidak berhak" bergabung dengan Assemblies of God karena ketidakpercayaannya pada kebenaran bahasa roh. Seorang hamba Tuhan memecah gereja Bosworth dan sengaja menjelek-jelekkannya di hadapan Sinode dari denominasinya dan di depan jemaatnya. Di tengah semua itu, roh Bosworth tetap percaya dan penuh kasih.

Tanggal 24 Juli 1918, Bosworth mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Assemblies of God. Dalam suratnya, Bosworth mengatakan bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan secara konsisten "karena aku tidak percaya atau mengajar bahwa semua orang akan berbahasa roh saat dibaptis dalam Roh." Meskipun Bosworth tidak lagi menjadi anggota Assemblies of God, dia tetap diminta pergi ke pertemuan Sinode tahun 1918 dan terlibat dalam diskusi panel yang membahas perihal kebenaran bahasa roh. Setelah diskusi itu, resolusi besar terjadi secara terang-terangan yang pada dasarnya mengatakan bahwa setiap orang yang bergabung dalam Assemblies of God harus percaya dan mengajarkan kebenaran bahasa roh. Orang yang tidak melakukannya dianggap orang yang tidak sah secara alkitabiah.

Kemudian Bosworth menjadi anggota Aliansi Kristen dan Misi. Bersama saudaranya, Bert, dan istri mereka, mereka melakukan kampanye penginjilan di seluruh Amerika Serikat. Tahun 1919, dalam pertemuan di Pittsburg, tercatat ada kira-kira 5.000 petobat baru. Di Detroit, bulan Januari 1921, seorang wanita yang buta disembuhkan. Peritiwa ini merupakan salah satu dari penyembuhan yang paling dramatis yang Tuhan kerjakan melalui pelayanan Bosworth. KKR yang paling dahsyat yang diadakannya dengan saudaranya adalah di Ottawa, Canada, di suatu gedung yang memiliki ribuan tempat duduk yang dipadati orang setiap malam.

Dia hampir pensiun ketika penginjil kesembuhan ilahi, William Branham, memulai pelayanannya. Bosworth tidak hanya mengesampingkan masa pensiunnya untuk menolong Branham tapi juga menjadi orang yang memberi pengaruh baik terhadap penginjilan kesembuhan ilahi pasca Perang Dunia II. Pelayanan Bosworth dipengaruhi oleh pengajaran E.W. Kenyon.

Dari tahun 1952 hingga matinya tahun 1958, Bosworth mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan penginjilan di Afrika. Dalam sebuah ibadah di Durban, Afrika Selatan, dia menarik 75.000 orang untuk datang. Dia juga mengadakan ibadah di Kuba, Jerman, Swiss, dan Jepang. Diperkirakan ada lebih dari 1 juta orang yang memutuskan untuk menerima Kristus dalam KKR-KKR Bosworth. (t/Setya)

Diterjemahkan dan diringkas dari:

Judul asli artikel : Fred Francis Bosworth: A Man of Humility and Humor (1877 - 1958)
Judul buku : Pioneers of Faith
Penulis : Dr. Lester Sumrall
Penerbit : Harrison House, Inc., Oklahoma 1995
Halaman : 37 -- 44

 

Sumber: Bio-Kristi 51

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru