Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereBio-Kristi No. 168 Januari 2017 / Karena Iman

Karena Iman


Ditulis oleh: N. Risanti

Ibrani 11 menjadi pasal yang indah di dalam Alkitab yang menceritakan tentang iman dari tokoh-tokoh Alkitab di masa perjanjian lama. "Oleh iman, Abraham ketika dipanggil Tuhan, taat untuk pergi ke suatu tempat yang akan diberikan sebagai milik pusakanya.

Dan, ia berangkat, walaupun tidak tahu ke mana ia akan pergi." (Ibrani 11:8, AYT). Kita lalu menyebut Abraham sebagai bapa orang percaya karena dari padanya lahir satu bangsa yang percaya dan mengenal Allah yang sejati di antara bangsa-bangsa lain. Melalui iman yang sungguh-sungguh mempercayakan seluruh masa depan yang tidak diketahuinya ke tangan Allah, Abraham dipakai Allah sebagai cikal bakal bangsa pilihan Allah.

Menariknya, dalam Ibrani 11 ini disebutkan pula tentang iman Rahab, perempuan dari tembok Yerikho yang sesungguhnya bukan berasal dari kaum yang percaya kepada YAHWEH (Yosua 2). Dalam ensiklopedia Alkitab di situs Alkitab SABDA, disebutkan bahwa, "Hampir pasti dialah Rahab istri Salmon dan ibu Boas, nenek moyang Daud, yang muncul dalam silsilah Yesus pada Matius ps 1.". Bukankah itu merupakan sesuatu yang mengagumkan? Rahab, yang awalnya dikenal sebagai wanita sundal, pada akhirnya dicatat dalam sejarah sebagai ibu yang melahirkan raja-raja besar Israel, bahkan dalam garis keturunan Kristus, Putra Allah yang berinkarnasi! Apa yang membuat hal itu dapat terjadi? Apa yang menyebabkan Allah mau menempatkan wanita ini ke dalam silsilah yang dapat dipastikan merupakan silsilah paling penting dalam sejarah manusia? Imannya. Rahab dibenarkan karena perbuatan imannya, yang membuat ia yakin pada kuasa dan pemeliharaan Allah atas diri dan keluarganya. Apa yang dilakukannya sendiri sebenarnya bukanlah suatu perbuatan yang dapat dikatakan mencengangkan, yang membuat wanita itu berada dalam situasi penindasan atau penganiayaan seperti banyak martir imam. Namun, dari sana kita justru melihat bahwa ternyata Allah sungguh melihat dan memperhitungkan imannya. Bukan apa yang terlihat, tetapi apa yang keluar dari hati Rahab yang beriman yang kemudian membuat Allah memakai wanita ini sebagai bagian dari rencana-Nya yang indah bagi umat-Nya.

Gambar: gambar

Iman di dalam esensinya bukanlah tergantung pada apa yang dapat kita lakukan atau apa yang dapat kita tunjukkan. Sebaliknya, di dalam beriman, "aku" bukan lagi oknum yang utama, tetapi Dia, Allah pencipta semesta alam. Ketika kita beriman, maka sesungguhnya kita melepaskan segala kekuatan, kontrol, rasio, bahkan pemikiran yang kita miliki kepada Entitas yang kita akui sebagai sesuatu yang lebih besar, lebih berkuasa, lebih mengetahui, dan tidak terbatas oleh apa pun dibanding diri kita yang lemah dan serba terbatas. Lalu, jika kita sudah menjadi orang beriman, apa yang harus kita lakukan? Nyatakanlah iman itu dalam hal-hal yang paling kecil dan sederhana di dalam keseharian kita, sebagai seorang ibu, ayah, anak, teman, saudara, rekan kerja, pemimpin, bawahan, atau apa pun panggilan yang sedang kita jalani saat ini. Dan, ketika pribadi-pribadi dalam lingkaran kehidupan kita dapat melihat bahwa hidup yang kita jalani hari demi hari sungguh-sungguh berada di bawah otoritas Allah, kita pun dapat dipakai untuk menyatakan keberadaan Allah yang berkuasa kepada mereka. Bukan mustahil hal itu juga akan menarik mereka kepada Entitas yang dapat menjadikan hidup mereka bermakna. Tidakkah kita juga ingin dipakai dalam rencana-Nya bagi dunia ini? Selamat menjalani tahun yang baru di dalam iman kepada Allah!

Sumber referensi:
1. _____. Alkitab SABDA. Dalam http://alkitab.sabda.org/article.php?book=42&id=240

2. _____. "Rahab". Dalam http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Rahab

 

Download Audio

 

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru