Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereTahukah Anda / Tahukah Anda

Tahukah Anda


Kolom Tahukah Anda Publikasi Bio-Kristi

Leo X, Hedonis Renaisans, dan Reformasi Gereja

Leo X tidak memandang serius pergerakan kaum Lutheran seperti yang kemudian ditunjukkan oleh sejarah. Leo percaya bahwa Luther adalah seorang bidat yang ajarannya akan menyesatkan beberapa orang yang setia, dan, seperti yang terjadi pada masa lalu, agama yang benar akan menang pada waktunya. Para sejarawan bahkan meyakini jika saja ia lebih berfokus pada masalah-masalah religius dibandingkan urusan-urusan seni, reformasi gereja mungkin tidak akan pernah terjadi. Sejarah, dengan demikian, akan selalu mengaitkan Leo X dengan kegagalannya dalam membawa gereja ke arah yang benar.

Jacques Maritain: Ilmu Pengetahuan, Filsafat, dan Kemanusiaan

Jacques Maritain dan istrinya berpindah keyakinan ke agama Katolik karena kekecewaan mereka terhadap ilmu pengetahuan alam yang tidak dapat mengatasi masalah eksistensial yang lebih besar dari kehidupan. Akibat kekecewaan tersebut, Maritain dan istrinya bahkan sempat membuat perjanjian untuk bunuh diri bersama-sama jika mereka tidak bisa menemukan beberapa wawasan yang lebih mendalam tentang makna kehidupan. Beruntung mereka kemudian terpengaruh dengan seorang novelis dan intelektual, Léon Bloy, yang merupakan seorang penganut Katolik Roma yang bergairah. Dengan iman Katolik, kehidupan dan pemikiran mereka justru semakin memiliki pengaruh signifikan bagi ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan filsafat.

Spiritualitas Simone Weil untuk Menyerupai Kristus

Simone Weil memandang spiritualitas memiliki kaitan erat dengan tanggung jawab sosial. Baginya, keprihatinan mendalam kepada orang-orang miskin dan lemah menjadi kata-kata pengesahan yang mewakili kondisi titik balik spiritualnya. Ia memang dikaruniai kemampuan untuk berempati secara mendalam semenjak kecil, dan perasaan itulah yang mendorongnya untuk meninggalkan kehidupan yang nyaman dengan bekerja menjadi buruh yang mengoperasikan mesin-mesin berat di pabrik. Melalui pengalamannya sebagai buruh tersebut, Weil melihat betapa beratnya pekerjaan para buruh dan bagaimana mereka mendapat penghinaan setiap hari. Keterlibatannya sebagai aktivis serikat buruh menjadi pernyataan keseriusannya untuk berdiri di pihak mereka yang tertindas dan mengalami ketidakadilan dalam sistem kemasyarakatan.

Puisi Berpengaruh T.S. Eliot

The Waste Land, puisi yang ditulis oleh Eliot sesudah pulih dari kelelahan mental itu merupakan salah satu puisi yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah sastra. Puisi itu mengungkapkan kekecewaan dan kemuakan Eliot atas Perang Dunia I, yang menggambarkan dunia yang penuh ketakutan yang mengejar nafsu-nafsu yang kering, yang merindukan mati-matian akan tanda apa pun untuk penebusan. The Waste Land juga bergaung sebagai penggambaran reruntuhan peradaban Eropa pascaperang. Berhasil menciptakan sejenis pengultusan dari segala penjuru sastra, The Waste Land sering dianggap sebagai karya puitis yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Puisinya yang lain, Ash Wednesday, yang diterjemahkan sebagai Rabu Abu, merupakan puisi panjang pertama yang ditulis oleh Eliot pada tahun 1927 setelah pertobatannya dalam kekristenan. Edwin Muir, seorang penyair dan novelis Skotlandia pernah menyatakan bahwa Ash Wednesday merupakan salah satu puisi paling hidup yang pernah ditulis oleh Eliot, dan mungkin yang paling sempurna.

Talenta dan Karya Dorothy Sayers

Dirangkum oleh: N. Risanti

Dorothy Sayers memiliki gairah yang cukup besar dalam dunia teater, dan merasa bahwa semangat komunitas kehidupan teater adalah hal yang seharusnya diberikan oleh gereja, tetapi sering gagal dilakukan. Pada awalnya, ia memang menulis drama untuk teater dan radio yang bersifat sekuler, tetapi kemudian karya-karyanya mulai bersifat religius, seperti The Zeal of Thy House, the Devil To Pay, He That Should Come, dan The Man Born to be King. Memiliki banyak talenta dan kemampuan, Sayers tidak hanya dapat menulis karya fiksi, puisi, dan naskah drama, tetapi juga menjadi guru di beberapa tempat, penerjemah, serta sukses dalam bidang periklanan sebagai seorang copywriter.

Gregory, Paus Agung dan Doktor Gereja

Ditulis oleh: N. Risanti

Warisan Kesalehan Hidup Louis IX

Ditulis oleh: N. Risanti


Gambar: Kebijaksanaan Louis IX
Kebijaksanaan Louis IX dalam memerintah

Louis membangun kesalehan dan kerendahan hati yang mendalam saat ia menjabat sebagai penguasa Perancis. Ia sering berpakaian sederhana, makan dengan sederhana, dan memberi makan banyak orang miskin. Tidak hanya bersikap murah hati kepada mereka yang miskin dan para janda veteran Perang Salib, Louis dan anak-anaknya bahkan juga membasuh kaki para pengemis dan melayani kebutuhan para penderita kusta. Istrinya yang sangat religius, Margaret, menjadi pasangan yang ideal bagi Louis dalam menjalani kehidupannya sehingga tidak mengherankan jika pernikahan mereka menjadi sangat harmonis dan penuh dengan kebahagiaan.

Julukan dan Penghargaan Bagi Mary Slessor

Dirangkum oleh: N. Risanti

Paul Tillich dan Emigran

TAHUKAH ANDA?

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru