Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are herefilsuf / Anselmus

Anselmus


Anselmus adalah seorang teolog dan filsuf yang hidup pada abad Pertengahan. Ia adalah seorang yang sangat terkemuka di antara pemikir-pemikir Skolastik. Anselmus dilahirkan pada tahun 1033 di Aosta, Italia. Ayahnya adalah seorang bangsawan di Italia yang bernama Gundulph dan ibunya bernama Ermenberga.

Pada tahun 1056 Anselmus menyeberang pegunungan Alpen dan berdiam di Burgundy, Perancis. Namun tidak lama kemudian ia berpindah lagi ke Bec, di Normandy. Di sini Anselmus memasuki biara Bec yang dipimpin oleh Lanfranc, seorang pemimpin biara yang memiliki kepribadian yang sangat menarik. Pada tahun 1060 Lanfranc diangkat menjadi uskup agung di Canterbury - Inggris dan Anselmus diangkat menjadi penggantinya di Bec.

Anselmus adalah seorang yang sangat pandai. Karena hubungannya dengan Lanfranc maka Anselmus berkali-kali mengunjungi Inggris atas undangan raja Inggris, William Rufus. Perkunjungan-perkunjungan tersebut menyebabkan Anselmus menjadi sangat terkenal di Inggris.

Lanfranc meninggal dunia pada tahun 1089. Belum terdapat kesepakatan tentang siapa yang akan menggantikan kedudukan Lanfranc, sehingga keuskupan agung Canterbury kosong selama tiga tahun. Tahun 1093 raja William sakit keras dan di tempat pembaringannya ia memilih Anselmus sebagai uskup agung Canterbury. Anselmus mengatakan bahwa dirinya tidak cocok dengan jabatan tersebut. Namun raja memaksanya sehingga Anselmus mengajukan persyaratan bahwa ia bersedia menerima jabatan tersebut asal saja raja mau menaatinya sebagai bapa rohaninya dan mengakui Urbanus 11 sebagai Paus.

Segera timbul perselisihan dengan raja mengenai tanah keuskupan dan siapa yang membayar pajak keuskupan agung. Perselisihan ini menjadi rumit dengan masalah pengakuan atas Urbanus 11 sebagai Paus serta ketetapan tentang hak uskup agung untuk mengetuai persidangan para uskup. Berhubungan dengan jabatan uskup agungnya ia meminta pallium (tongkat kekuasaan) kepada Paus dan bukan kepada raja. Utusan Paus membawa pallium dan menaruhnya di altar Canterbury dan Anselmus menerimanya dari tempat itu. Tindakan ini menunjukkan bahwa Anselmus hanya mau menaati Paus dan jabatan uskup agungnya diterimanya dari Paus dan bukan dari raja Inggris.

Pada tahun 1097 Anselmus pergi ke Roma tanpa sepengetahuan William. Sementara itu Anselmus menghadiri Konsili Bari, 1098 dan Konsili Lateran pada tahun yang sama. Di Roma ia mulai mempelajari dengan teliti tentang keputusan-keputusan yang melarang investiture awam dan tentang kesetiaan. Ia tinggal dengan Hugh dari Lyons hingga ia dipanggil kembali oleh raja yang baru, yaitu Hendrik I pada tahun 1100.

Anselmus menerima panggilan tersebut dan kembali ke Inggris serta menduduki kembali kursi keuskupan agung Canterbury. Sekarang ia bertekad untuk melaksanakan investiture tanpa kompromi. Memang selama ini gereja-gereja di Inggris sangat dikuasai oleh sang raja dan para bangsawan. Hendrik I menuntut agar Anselmus mengikrarkan kesetiaannya kepada raja, namun Anselmus menolaknya dengan keras. Maka mulailah pertikaian mengenai investiture awam lagi di Inggris. Anselmus meminta nasihat kepada Paus di Roma dan Paus berpihak kepadanya.

Pada tahun 1105 Paus Pascal mengekskomunikasikan uskup-uskup yang diangkat oleh Hendrik I. Anselmus sendiri mengancam raja dengan tindakan ekskomunikasi. Perundingan perdamaian berjalan selama dua tahun dan berakhir di London pada tahun 1107. Anselmus meninggal 21 April 1109. Pada tahun 1720 Paus Clemens XI menetapkannya sebagai doktor gereja.

Anselmus menulis beberapa karya yang penting baik dalam bidang teologia maupun dalam bidang filsafat. Karya teologinya yang terpenting adalah "Monologion". Dalam bukunya ini Anselmus memberikan bukti-bukti tentang adanya Allah dengan tiga cara, sebagai berikut:

  1. Yang baik secara relatif mengandaikan adanya yang baik secara mutlak. Yang baik secara mutlak itu disebut Allah.
  2. Fakta bahwa semua hal berada dalam hal yang sama dan karena itu harus ada sesuatu penyebab mulai dari segala yang ada ini. Penyebab itu disebut Allah.
  3. Fakta adanya berbagai tingkat kesempurnaan. Hal itu mengandaikan adanya kesempurnaan yang mutlak yang disebut Allah.

Karyanya yang lain adalah: "Clur Deus Homo" (Mengapa Allah Menjadi Manusia). Di sini Anselmus berusaha untuk membuktikan perlunya Kristus menjadi manusia dan kematian Kristus harus diakui oleh akal budi. Ia berpendapat bahwa Tuhan Allah sendiri turun dari surga dan menjelma dalam Anak-Nya, Yesus Kristus, supaya hukuman manusia ditanggung-Nya sendiri dan Ia dapat membayar hutang dosa ganti kita. Dengan jalan itu baik keadilan, rahmat dan kasih Allah dipenuhi dan disempurnakan.

Mengenai hubungan iman dan pengetahuan dirumuskannya sebagai berikut: "Credo ut intelligam" (Aku percaya untuk mengerti) atau "Fides quaerens intellectum" (Iman berusaha untuk mengerti). Orang harus mulai percaya akan penyataan Tuhan Allah yang diajarkan oleh gereja dan sesudah itu baru berusaha menjelaskan kepercayaan itu sehingga diakui selaku kebenaran oleh akal manusia.

Pandangan-pandangan teologia Anselmus memunyai pengaruh yang besar dalam teologia gereja pada abad Pertengahan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul artikel : Anselmus dari Canterbury
Judul buku : Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh dalam Sejarah Gereja
Penulis : Drs. F. D. Wellem, M.Th.
Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999
Halaman : 7 -- 9

Komentar


SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru