Apa alasan yang membuat orang percaya memiliki sukacita dalam hidupnya? Rasa syukur. Yah, itulah yang membuat kita, para pengikut Kristus, senantiasa memiliki kehidupan yang penuh sukacita yang tidak tergantung pada kondisi maupun situasi di sekitar kita. Rasa syukur untuk apa? Banyak sekali. Untuk anugerah keselamatan yang Tuhan berikan, untuk memiliki Kristus dalam kehidupan kita, untuk kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita, dan untuk begitu banyak berkat dan penyertaan Tuhan dalam keseharian kita. Lalu mengapa kita sering kali sulit untuk bersyukur? Pengarang buku "When People are Big and God is Small", Edward T. Welch menyatakan bahwa meskipun sesungguhnya manusia senantiasa menyadari kebesaran Tuhan, tetapi hiruk pikuk kehidupan setiap hari membuat manusia begitu mudah melupakan keberadaan Tuhan yang tidak terlihat nyata dalam kehidupan kita, dan malahan lebih mempedulikan dan mengkhawatirkan hal-hal yang sifatnya sementara tetapi senantiasa bersinggungan dengan kita setiap hari.

Itu merupakan hal yang masuk akal tentu saja. Keterbatasan dan keberdosaan kita sebagai manusia sering kali membuat kita tidak dapat melihat kemahakuasaan Allah di balik semua masalah dan pergumulan yang kita hadapi. Pemazmur membuat sebuah pernyataan yang indah untuk mengingatkan kita akan kebesaran Allah dalam Mazmur 8:4-5, "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan; apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?". Berdasarkan pernyataan pemazmur tersebut, lain kali jika Anda merasa sulit untuk bersyukur maka ingatlah hal ini: Jika Allah saja, Sang Pencipta alam semesta yang kekal dan berkuasa tidak menyayangkan Putera Tunggal-Nya untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan, masakan Ia tidak akan membantu kita untuk menyelesaikan pergumulan dan persoalan di dalam hidup kita? Karena itu bersyukurlah, karena kita memiliki Allah dan Juru Selamat yang agung dan patut untuk disembah dan dipuji.