Nehemia bukan orang yang tidak kompeten. Ia tajam, efisien, dan fokus pada sebuah kesalahan. Dan ketika -- sebagai seorang ahli negara veteran -- ia mengubah fokusnya pada pembangunan ulang Yerusalem kuno dan menuntut reformasi agama, tidak ada apa pun atau siapa pun yang diperbolehkan menghalangi jalannya.

Lahir di dalam pengasingan, Nehemia akhirnya naik ke posisi juru minum raja Persia, Artahsasta I. Menggabungkan peran "perdana menteri" dengan peran penata adicara, posisi juru minum adalah sebuah peran kunci, menyediakan akses rahasia ke sang raja. Nehemia, seorang Yahudi yang taat, pasti memiliki talenta yang menonjol dan kepribadian yang memenangkan untuk naik ke suatu posisi tinggi di pemerintahan Persia.

Pada hari di mana saudara Nehemia kembali ke Persia setelah mengunjungi Yerusalem, ia menggambarkan sebuah gambar yang menyedihkan dan buruk dari sebuah kota suci, sekarang dengan tembok-tembok yang roboh dan penduduk yang lesu. Dengan hati yang hancur, Nehemia mulai menangis. Ia menghabiskan beberapa hari berpuasa dan berdoa untuk kota tersebut.

Nehemia ada di sana untuk mengisi kekosongan ketika tidak ada orang lain yang mau. Kita, juga, harus bersedia mengisi kekosongan ketika Allah memanggil.

Atas permintaan Nehemia, Raja Artahsasta I dengan murah hati memberikannya cuti untuk pergi membangun kembali tembok dan gerbang Yerusalem. Ketika Nehemia tiba di Yerusalem, ia pergi sendirian selama semalam untuk memeriksa secara langsung kerusakan pada kota tersebut. Lalu, ia segera mengumpulkan orang-orang dan mulai menyusun kelompok kerja untuk tugas tersebut. Ia adalah seorang pria yang tidak akan mulai sebelum ia menghitung biaya dan tidak akan berhenti sebelum sebuah tugas terselesaikan.

Setiap perdagangan, bisnis, atau keluarga besar diberikan sebuah porsi dari tembok kota untuk diperbaiki. Akan tetapi, tidak lama kemudian, pihak oposisi mulai muncul ke permukaan. Beberapa bangsawan tertentu menolak untuk melakukan pekerjaan kasar di tembok. Para pemimpin rakyat di sekeliling Yerusalem mulai mengancam Nehemia dan orang-orang dan menyerang mereka ketika mereka bekerja. Nehemia harus mempersiapkan setengah pekerjanya dan menugaskan mereka untuk berjaga-jaga, sementara setengah yang lainnya bekerja.

Tiga pemimpin asing, Sanballat, Tobiah, dan Geshem mencoba mengalihkan perhatian Nehemia dan berencana untuk membunuhnya. Mereka mencemooh bahwa tembok tipis yang dibangun Nehemia akan langsung roboh begitu seekor rubah menginjakkan kaki di atasnya. Lalu, mereka mengancam akan mengirim surat ke Raja Artahsasta I, menuduh Nehemia menggerakkan pembangkangan terhadap Kekaisaran Persia. Akan tetapi, akhirnya setelah lima puluh dua hari yang mengerikan, tembok-tembok dan gerbang-gerbang selesai diperbaiki. Menimbang halangannya, itu adalah sebuah pekerjaan luar biasa yang dilakukan dalam waktu singkat.

Nehemia juga membawa reformasi vital. Para Yahudi kaya saat itu mencari keuntungan dengan mengorbankan keluarga-keluarga yang lebih miskin. Nehemia menyerukan pengadilan terbuka dan para orang kaya akhirnya sepakat untuk menurunkan suku bunga tidak masuk akal yang mereka kenakan pada rakyat. Ia juga membantu melembagakan kembali ibadah bait suci, menghentikan pencemaran hari Sabat, dan menentang perkawinan campur orang Yahudi dengan para penyembah berhala di sekitarnya.

APA YANG BISA KITA PELAJARI DARI NEHEMIA?

Nehemia adalah seorang pemimpin rohani dan administrator cakap yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang di pembuangan yang putus asa setelah kepulangan mereka ke Yerusalem yang sudah hancur. Ia ada di sana untuk mengisi kekosongan ketika tidak ada orang lain yang mau. Kita, juga, harus bersedia mengisi kekosongan ketika Allah memanggil. Ia akan menguatkan kita dengan apa yang dibutuhkan.

AYAT-AYAT ALKITAB TENTANG NEHEMIA

Ezra 2:2; Nehemia 1-13;

PERTANYAAN UNTUK DIJAWAB

• Siapa Nehemia di Alkitab?
• Apa hubungan antara Nehemia dan Ezra?
• Apa yang dilakukan Nehemia?
• Bagaimana Tuhan menggunakan Nehemia?

(t/R.S. Victoria)