"Kali ini, saya mengikuti hati saya dan bukan kepala saya."

Ini adalah pernyataan sederhana yang mengandung arti yang kuat dalam kehidupan ibadah artis Don Moen. Salah satu artis penyanyi paling terkenal dan dihormati di industri musik Kristen, Moen memiliki reputasi di seluruh dunia untuk karyanya sebagai penulis lagu dan pemimpin pujian yang telah membantu membentuk lanskap ibadah modern saat ini. Sebagai artis penyanyi dengan angka penjualan platinum, dia telah merekam lebih dari 17 album yang telah terjual lebih dari 5 juta unit. Namun, rilis albumnya yang terbarulah, "I Believe There Is More", yang menjadi proyeknya yang paling mewakili kehidupan pribadinya sampai saat ini.

"I Believe There Is More" adalah bab berikutnya, sebuah musim baru yang datang di tengah-tengah apa yang telah menjadi karir selama tiga dekade bagi penulis lagu pemenang penghargaan ini yang telah menulis lagu-lagu penyembahan klasik seperti "God Will Make A Way," " I Just Want To Be Where You Are" dan " God Is Good All The Time." Rekaman lagu Moen yang paling terkenal yaitu "Give Thanks" terjual lebih dari 1 juta kopi di seluruh dunia.

"Saya terheran-heran dengan kenikmatan yang saya alami, dengan hal-hal yang telah saya lakukan," Moen mengakui. "Saya orang yang paling tidak mungkin ... Saya tidak merencanakan atau mengejar itu. Namun, saya menyadari selama beberapa tahun terakhir khususnya bahwa saya perlu lebih memperhatikan tujuan yang sejak awal Allah tetapkan bagi saya ... seorang pemimpin ibadah dan penulis lagu. "

Jalan menuju realisasi itu telah diisi dengan beberapa langkah yang cukup penting di sepanjang jalan. Bahkan di tengah-tengah penghargaan, pujian dan kesuksesan, naluri visioner Moen dan kekuatannya sebagai mentor dan pemimpin itulah yang paling dilihat oleh rekan-rekan industri dan sesama musisi. Rekaman awal dengan Integrity Music menghasilkan hubungan kerja sama selama 20 tahun dengan label rekaman tersebut, selama waktu itu ia melakukan berbagai peran kreatif dan akhirnya menjadi presiden dari perusahaan rekaman tersebut.

Namun, pada akhir tahun 2007, ia memutuskan untuk meninggalkan posisinya di label. "Saya didesak oleh Roh Kudus untuk memikirkan kembali prioritas saya ... untuk mengejar panggilan saya sendiri, pelayanan saya sendiri," ia menjelaskan. "Saya tidak bisa melakukannya satu bulan lagi mengingkari hal itu. Sudah terlalu lama saya tidak aktif. Itu bukan lagi masalah karir. Saya tahu bahwa jika saya tidak memperhatikan kegundahan di dalam hati saya, maka saya tidak taat kepada Allah. "

Itu adalah keputusan yang sulit bagi Moen di suatu waktu dalam hidupnya ini. Untuk mengejar sesuatu yang sama sekali baru – meninggalkan posisi aman di sebuah perusahaan saat ia memiliki keluarga dengan lima anak untuk dibiayai (tiga di perguruan tinggi) - melawan semua penalaran logis. Namun, itu adalah sebuah keputusan hati.

"Saya tidak tahu bagaimana untuk naik ke atas perahu dan mengejar hal baru yang Tuhan ingin saya lakukan dalam hati saya, sementara satu kaki ada dalam kenyataan," cerita Moen. "Namun, saya merasa sudah dikonfirmasi. Saya tahu saya melakukan hal yang benar. Integrity adalah keluarga saya selama 20 tahun. Itu adalah musim di hidup saya dimana saya diberkati di dalamnya, tetapi musim berubah, dan jika kita tidak berubah ketika Roh Kudus ingin kita berubah, kita akan kehilangan beberapa hal yang terbaik.

"Kali ini saya mengikuti hati saya dan bukan kepala saya, dan melihat pintu yang telah dibuka," tambahnya. "Saya tidak akan pernah berjalan melewatinya jika saya tinggal nyaman di mana saya tadinya berada."

Itu sebabnya Moen merasa terdorong untuk memberi judul rekaman lagu yang baru dengan "I Believe There Is More". Dalam banyak hal, itu adalah judul yang sempurna untuk hidupnya saat ini. "Ini memberi saya alasan untuk berbagi dengan orang-orang yang lebih terdorong oleh rasa takut daripada iman. Takut mengatakan, 'Tuhan tidak akan menggunakan Anda lagi.' Takut mengatakan, 'Kau sudah terlalu tua untuk memiliki dampak. Kau tidak muda dan cantik.' Iman mengatakan, 'saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Kristus. " Iman mengatakan, 'Pintu akan terbuka jika saya mengambil langkah itu." Takut melihat gelas setengah kosong; iman melihatnya meluap".

Moen melangkah pada peran produser dalam albumnya sendiri untuk pertama kalinya, sebuah tugas yang menghidupkan kembali semangat untuk proses kreatif yang lebih daripada yang dia harapkan. "Saya benar-benar menikmati berada kembali di studio sebagai produser mendengarkan berbagai musik. Saya benar-benar keluar dari hal yang sama yang membawa saya ke dunia musik untuk memulainya – seluk beluk bekerja dengan lagu-lagu, bekerja dengan para penulis lagu, menggabungkan band yang tepat, mencari suara yang pas ... Ini benar-benar adalah sebuah kesenangan."

Sebagai bagian dari proses itu, Moen juga menulis atau menulis bersama pengarang lain sembilan lagu dari album yang berisikan 14 lagu, sesuatu yang tidak dilakukannya di proyek-proyek sebelumnya. "Ini adalah pertama kalinya saya menulis lagi setelah waktu yang sangat lama," ia bercerita, "dan saya pikir saya sudah menulis lagu-lagu yang terbaik. Menulis selalu menjadi sesuatu yang saya selipkan di tengah-tengah jadwal yang sibuk. Tapi saya memiliki waktu untuk menghayati lagu-lagu ini, dan merencanakan proses penulisannya. Saya sudah lama tidak merencanakan tulisan saya seperti ini. Menurut saya ini adalah proyek yang benar-benar paling pribadi yang pernah saya lakukan."

Moen merencanakan album itu seperti dia merencanakan sebuah kebaktian, dengan sangat cermat menempatkan lagu dalam urutan tertentu. Itu sebabnya album itu dimulai dengan lagu penyembahan yang kuat "The Greatness of You."

"Saya bisa melihat diri saya mengawali konser dengan lagu ini," kata Moen, yang dengan strategis memikirkan segala sesuatu mulai dari jangkauan nada dasar, tempo, dan penutup saat mempertimbangkan bagaimana setiap lagu akan bertransisi ke lagu berikutnya. Dia menulis empat lagu bersama dengan penulis Hillsong Mia Fieldes, termasuk lagu energik "Thank God I'm Free" dan salah satu favorit Moen, "O God of Abraham."

"Mia adalah salah satu penulis yang paling menyenangkan untuk diajak bekerja sama," kata Moen. "Kami bekerja sangat baik bersama-sama."

Selama sesi menulis dengan Fieldes itulah Moen menulis salah satu lagu dari pengalaman paling pribadinya sampai sekarang, "Grace is Enough."

"I can boast to many works/Done out of insecurity/And credit many conversations/To my immaturity/And while I'm misunderstood/You are understanding me/And showing me how grace is enough."

[“Kuangkuh dengan banyak perbuatan/yang dilakukan karna rasa tidak aman/dan membanggakan banyak perkataanku/yang tidak dewasa/dan saat ku disalahmengerti/Engkau mengerti diriku/dan menunjukkan padaku betapa kasih karunia itu cukup.” - Red.]

Moen juga menulis dua lagu bersama dengan penulis lagu terkenal Claire Cloninger termasuk judul lagu album, "I Believe There Is More," tema yang pas untuk album itu dan untuk sebuah musim kehidupan yang baru.

"Kita menolak musim baru karena rasa tidak aman dan ketakutan," jelas Moen. "Tapi kita punya dua pilihan: hidup kita dalam ketakutan, atau menjalani kehidupan kita dalam iman. Ketika Anda memahami bahwa Anda dipanggil untuk melakukan hal tertentu – ketika Anda sampai di tempat itu – Anda dapat melangkah sepenuhnya ke peran yang Tuhan tentukan untuk Anda, dan mengatakan 'Inilah saya.’ Semakin kita harus kehilangan, semakin sulit untuk melangkah keluar dalam iman. Tapi saya percaya ada yang lebih–bagi pengkhotbah yang telah memiliki kegagalan moral, bagi artis yang berpikir karirnya adalah dalam perjalanan ke bawah, bagi wanita yang bercerai dan merasa dihakimi ... ada yang lebih.

"Tuhan masih bekerja mengubah kehidupan, dan Dia akan bekerja melalui Anda. Saat kita melakukan kesalahan, seperti GPS, Allah akan 'memperhitungkan ulang' rute Anda. Dia akan membawa kita ke tempat yang Dia tetapkan untuk kita ke sana. Rencana B kita bukanlah Rencana B-Nya. Dia masih di Rencana A. Dia akan membawa kita ke sana. Itulah pesan tentang pengharapan, dan juga pesan dari lagu ini!" (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari: