Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No.100 Oktober 2012 / Bio-Kristi No.100 Oktober 2012
Bio-Kristi No.100 Oktober 2012
Pengantar Bio 100 Oktober 2012
Salam kasih,
Puji Tuhan! Bulan ini adalah edisi Bio-Kristi yang ke-100. Setelah melewati ulang tahun yang ke-6, publikasi Bio-Kristi masih diberi kesempatan untuk terus melayani para Pembaca hingga edisi istimewa ini. Kerinduan kami, Bio-Kristi akan terus dapat membagikan informasi berkualitas tentang para tokoh kristiani yang dapat memberi inspirasi kepada umat masa kini. Dalam edisi ini, kami mengetengahkan kehidupan seorang dokter yang mengabdikan diri untuk menjadi berkat bagi sesama. Tokoh yang kami maksud adalah Albert Schweitzer. Ia telah mendedikasikan hidupnya bagi sesama, khususnya bagi mereka yang tinggal di pedalaman. Mari kita simak riwayat hidupnya dan kesungguhannya di dalam Yesus Kristus.
Tyron Edwards -- Teolog, Penulis
"Orang-orang tidak akan berkembang kecuali jika mereka melihat beberapa standar atau contoh dari orang-orang yang lebih tinggi dan lebih baik daripada mereka."
Albert Schweitzer
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Albert Schweitzer lahir dan dibesarkan dalam keluarga penganut Lutheran. Schweitzer dan keluarganya tinggal di sebuah desa yang sunyi di lembah Pegunungan Vosges, Alsace. Ketika masih kanak-kanak, tidak terlihat talenta di dalam diri Schweitzer. Namun, saat ia beranjak remaja, di dalam dirinya muncul rasa ingin tahu yang besar untuk mempelajari hal-hal baru. Ia sering berdebat dengan banyak orang untuk mendapatkan kebenaran yang ia cari. Karena sikapnya ini, banyak orang dewasa yang merasa "risi" dengannya. Apalagi, ia adalah tipe orang yang tidak puas dengan jawaban-jawaban yang sederhana.
Bagi Albert Schweitzer, Tuhan Yesus adalah Tuan
Schweitzer dibesarkan sebagai seorang penganut Lutheran. Ayahnya adalah seorang pendeta Lutheran, tetapi pemakaian gedung gereja di desanya dibagi dengan pastor Katolik Roma dan jemaatnya. Sejak kecil, Schweitzer terpesona dengan kisah-kisah Alkitab, namun sekaligus merasa bingung. Ia ingin tahu mengapa keluarga Yesus bisa sangat miskin sementara mereka telah diberi hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur oleh para majus dari Timur.
International Day of Prayer for the Persecuted Church (IDOP)
Pada bulan kegiatan IDOP, gereja-gereja dan umat Kristen di seluruh dunia berdoa bersama bagi gereja Tuhan yang teraniaya. Tahun ini, kegiatan IDOP akan dilaksanakan secara serempak pada bulan November 2012.