Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRiwayat / John Hyde
John Hyde
!doctype>
John Hyde
Pada tahun 1888, seorang pemuda bernama John Hyde belajar ke Bible College di Carthage, Illinois. Ia telah terpengaruh untuk tergerak studi di sana karena kesaksian kakak sulungnya, Edmond, tentang Kristus. Edmond Hyde sedang dipersiapkan untuk pelayanan Kristiani penuh waktu. Dia menjabat sebagai, apa yang disebut di Sekolah tinggi Alkitab, "mahasiswa relawan" untuk ladang misi. Selama satu liburan musim panas, Edmond telah mengisi waktu liburnya dengan pergi ke Montana, untuk bekerja di antara orang-orang "gunung". Dia terkena demam gunung, lalu pulang. Dia lalu meninggal beberapa hari kemudian.
Merasakan kesedihan atas kematian saudaranya, John pergi ke Bible College, merendahkan diri untuk melakukan apa pun yang Tuhan inginkan atas hidupnya.
Selama tahun-tahun terakhirnya di Sekolah Alkitab, sebuah pertemuan khusus tentang misi ke luar negeri digelar. Saat misionaris John Herrick dari India berbicara, John menjadi gelisah.
Setelah satu kebaktian, ia mengunjungi teman sekamarnya dan berkata, "Berikan padaku semua pendapat tentang ladang di luar negeri." Dia menjawab, "Kau tahu tentang misi ke luar negeri seperti halnya saya. Pendapat bukanlah apa yang kau butuhkan. Apa yang perlu kau lakukan adalah pergi ke kamarmu, berlutut, dan terus di sana sampai hal itu diselesaikan dengan Allah ..."
Ia memutuskan untuk melakukan nasihat tersebut dan berdoa sepanjang malam untuk pertama kalinya. Hari berikutnya, ia mengatakan kepada temannya, "Sudah diputuskan. Aku akan ke India."
John Hyde mulai berdoa bagi yang lain untuk pergi sebagai misionaris-misionaris asing. Ia secara pribadi membagikan bebannya untuk mereka yang terhilang di negara-negara lain pada 46 orang lulusan lainnya. Dua puluh enam dari antara orang-orang ini bersedia untuk melakukan pekerjaan misi pada saat mereka lulus. Salah satu teman sekelasnya yang bernama Lee pergi ke Korea, dan dalam 36 tahun telah memulai 67 gereja!
Ketika tiba di India, ia menemukan orang-orang di sana sangat menutup diri terhadap Injil. Selama delapan tahun ia bekerja tanpa memiliki hasil apa pun. Tampaknya bahwa tidak peduli seberapa keras ia bekerja, tidak peduli kepada berapa banyak orang ia bersaksi, tidak ada yang terjadi.
Ia akhirnya memutuskan untuk berdoa dan berpuasa sampai ada kebangkitan. Selama 30 hari ia tidak makan dan ia menghabiskan setiap hari di hadirat-Nya, di hadapan Allah, berdoa agar Dia membukakan hati orang-orang.
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa hasilnya tidak ada, karena John Hyde sangat lambat berbicara. Ketika pertanyaan atau komentar diarahkan kepadanya, ia tampak tidak mendengar, atau akan memakan waktu lama untuk menjawab. Karena ia tidak memiliki kemampuan, maka ia menggunakan doa sebagai senjata terbesarnya.
Pada suatu waktu, selama mereka 30 hari, ia menghabiskan 36 jam dengan terus menerus berlutut, memohon Allah untuk kekuasaan-Nya. Orang-orang India mulai menyebutnya sebagai "Orang yang tidak pernah tidur." Kebanyakan dari mereka yang diselamatkan melalui karyanya kemudian tidak memanggilnya dengan nama depannya. Mereka memanggilnya "Hyde Si Pendoa". Belum terlalu lama sesudah 30 hari itu sebelum doanya mulai memiliki efek yang diinginkan. Orang-orang Kristen lainnya yang ia kenal menjadi terpengaruh tentang kebutuhan besar untuk kebangkitan. Orang-orang Kristen ini kemudian berkumpul bersama untuk berdoa dan "Hyde Si Pendoa" meminta kepada mereka yang serius untuk menandatangani sebuah daftar prinsip-prinsip yang akan mereka hidupi dengan:
"Apakah Anda berdoa untuk kebangkitan dalam kehidupan Anda sendiri, dalam kehidupan sesama pekerja, dan di dalam Gereja? Apakah Anda merindukan kekuatan Roh Kudus yang lebih besar dalam kehidupan dan pekerjaan Anda sendiri, dan apakah Anda yakin bahwa Anda tidak dapat melakukan apa-apa tanpa kekuatan ini? Maukah Anda berdoa agar Anda tidak akan malu terhadap Yesus? Apakah Anda percaya bahwa doa adalah cara yang hebat untuk memenangkan kebangkitan spiritual ini? Maukah Anda menyisihkan satu setengah jam setiap hari sesegera mungkin untuk berdoa bagi kebangkitan ini, dan bersediakah Anda untuk berdoa sampai kebangkitan itu terjadi? "
Allah mulai menjawab doanya. Ia tidak lagi berdoa agar Allah akan memberinya satu jiwa yang diselamatkan setiap hari selama satu tahun. Ia berdoa agar Tuhan akan memberinya tidak hanya jiwa untuk diselamatkan, tetapi agar ia akan membaptis setidaknya satu orang petobat juga setiap harinya. Ini tampaknya mustahil di India pada waktu itu, tetapi setelah satu tahun, ia sendiri telah membaptis lebih dari 400 orang petobatnya sendiri! Meskipun ia akan memenangkan satu atau dua jiwa setiap hari, ia tetap memiliki kerinduan yang besar dan semangat yang lebih dan lebih lagi untuk jiwa-jiwa yang hilang agar mereka dapat mengenal Kristus sebagai Juru Selamat.
Tahun berikutnya ia berdoa untuk dua jiwa sehari dan pada akhir tahun, lebih dari 800 jiwa yang berharga telah menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan mengikuti Tuhan dalam baptisan orang percaya melalui jiwa-jiwa yang dimenangkan oleh pribadinya tahun itu!
"Ketika kita terus dekat kepada Yesus, Dialah yang menarik jiwa-jiwa kepada-Nya melalui kita, tetapi Dia harus ditinggikan di dalam hidup kita, yaitu, kita harus disalibkan dengan Dia. Diri sendirilah yang dalam beberapa bentuk menjadi penghalang di antara kita dengan Dia, jadi diri harus ditundukkan sebagaimana Dia menundukkan diri. Diri harus disalibkan. Kemudian, barulah Kristus ditinggikan dalam hidup kita, dan Dia tidak mungkin gagal untuk menarik jiwa-jiwa kepada-Nya. Semua ini adalah hasil dari persekutuan dan komunikasi yang dekat, yang bersekutu dengan Dia di dalam penderitaan-Nya!"
Tahun berikutnya ia berdoa untuk jiwa-jiwa setiap sehari. Seorang teman bercerita bahwa jika dalam suatu hari ia tidak mengarahkan empat jiwa kepada Kristus, akan ada seperti beban berat di hatinya yang benar-benar menyakitkan, dan ia tidak bisa makan atau tidur. Ia akan berdoa dan berpuasa, dan memohon kepada Allah untuk menunjukkan kepadanya apa yang menjadi kendala dalam dirinya. Allah sangat memberkati hatinya yang rendah hati, doa-doanya yang sungguh-sungguh, dan keinginan yang membara untuk melihat orang-orang India diselamatkan. "Hyde Si Pendoa" membaptis lebih dari 1600 dari petobatnya sendiri tahun itu!
Dalam studi saya tentang orang-orang hebat, setahu saya tidak ada seorang pria pun yang memiliki beban yang lebih besar atau berdoa lebih sungguh-sungguh untuk ladang asing sebagaimana yang John Hyde lakukan untuk India. Pada tahun 1910, ia sakit parah dan pergi ke dokter. Dokter berkata kepadanya, "Ini adalah salah satu kasus paling tidak biasa yang pernah saya jumpai. Jantung Anda telah bergeser dari posisi alami di sisi kiri dan sekarang condong ke arah sisi kanan."
Pada tanggal 17 Februari 1912, pada usia 46, John Hyde meninggal; secara literal akibat serangan jantung. Dia telah menyelesaikan apa yang dikatakan oleh pendahulunya, William Carey, 10 tahun sebelumnya: "Harapkan hal-hal yang besar dari Allah, lakukan hal-hal yang besar bagi Allah." (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Men Who Saw Revival |
URL | : | http://menwhosawrevival.blogspot.co.id/p/john-hyde.html |
Judul asli artikel | : | John Hyde |
Penulis artikel | : | Tim Men Who Saw Revival |
Tanggal akses | : | 17 Januari 2017 |
- Login to post comments
- 5408 reads