Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No.123 September 2013 / Keajaiban dalam Serangan Brutal
Keajaiban dalam Serangan Brutal
Kaum Revolusioner berharap bahwa terbunuhnya Garcia Moreno akan memicu sebuah revolusi yang akan menentang gereja Katolik Roma. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Bangsa Ekuador berkabung untuk presiden mereka, menganugerahi Garcia Moreno sebagai bapak dan pembaru Ekuador. Mereka menganggap Garcia sebagai seorang martir.
Luka-lukanya dijahit. Ajaibnya, tak ada satu pun organ penting Garcia Moreno yang rusak dalam serangan brutal itu. Jenazahnya dikenakan pakaian upacara lengkap dan didudukkan di sudut halaman katedral di lantai dua. Orang-orang datang dari tempat-tempat yang jauh untuk menyaksikan luka-lukanya dan memberikan penghormatan terakhir.
Pada upacara penguburannya, yang dilakukan pada hari Minggu, jenazah Garcia Moreno juga didudukkan pada sebuah kursi menghadap para pelayat yang menghadiri pemakamannya. Ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada sang presiden yang terjatuh. Jenazah Garcia Moreno dikuburkan di Katedral, namun tubuhnya tidak mendapatkan peristirahatan akhir yang damai di sana.
Delapan tahun kemudian, Ekuador mengalami masa revolusi yang kacau. Para sahabat dan keluarga Garcia Moreno khawatir kaum Liberal akan memindahkan dan menodai jenazah Garcia Moreno. Maka, pada malam hari, mereka memindahkan jenazahnya dan menaruhnya di suatu tempat tersembunyi. Tak seorang pun mengetahui tempat itu, sampai Dr. Salazar memasuki sejarah Garcia Moreno pada tahun 1873 dan memulai usahanya untuk menemukan tempat itu. (t/Berlin)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Tradition in Action |
Alamat URL | : | http://www.traditioninaction.org |
Judul asli artikel | : | The Last Day of Gabriel Garcia Moreno |
Penulis | : | Marian T. Horvat, Ph.D. |
Tanggal akses | : | 12 September 2013 |
- Login to post comments
- 1873 reads