Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereTahukah Anda / Latar Belakang Penamaan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Latar Belakang Penamaan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Kata perjanjian dalam "PL" dan "PB" adalah terjemahan dari bahasa Yunani, "diatheke". Dalam Yer. 31:31, dinubuatkan perjanjian baru yang akan mengganti perjanjian yang dibuat Yahweh dengan bangsa Israel di padang pasir (band. Kel. 24:7- 8). "Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua" (Ibr. 8:13).
Para penulis PB melihat penggenapan nubuat tentang perjanjian baru itu dalam keadaan baru yang dimulai dengan karya Kristus; firman-Nya sendiri waktu Ia mengadakan Perjamuan Kudus (1 Kor. 11:25) menjadi dasar dari tafsiran di atas. Kitab-kitab PL disebut demikian karena hubungannya yang erat dengan sejarah "perjanjian tua" itu; Kitab- kitab PB disebut demikian karena merupakan dokumen-dokumen dasar dari "Perjanjian Baru".
Suatu pendekatan pada pemakaian umum istilah "Perjanjian Lama" dapat kita baca dalam 2 Kor. 3:14, "jika mereka membaca perjanjian lama, walaupun mungkin Paulus memaksudkan Taurat, sebagai dasar dari PL, dan bukan sebagai segenap berkas dari Alkitab Ibrani." Istilah-istilah "Perjanjian Lama" (palaia diatheke) dan "Perjanjian Baru" (kaine diatheke) untuk kedua kumpulan kitab itu, mulai dipakai secara umum oleh orang Kristen sejak akhir abad 2; di Eropa Barat, Tertullian kadang-kadang menerjemahkan diatheke dengan instrumentum (suatu dokumen hukum), kadang-kadang dengan testamentum. Kata yang terakhirlah yang tetap hidup -- dalam bahasa Inggris "New Testament" dan bahasa Belanda "Nieuwe Testament".
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli artikel | : | Dua Perjanjian |
Judul buku | : | Ensiklopedi Alkitab Masa Kini |
Penyunting | : | J.D. Douglas |
Penerbit | : | Yayasan Komunikasi Bina Kasih (OMF), Jakarta 1994 |
Halaman | : | 28 |
- 21410 reads