Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No. 179 Desember 2017 / MARIA, IBU YESUS
MARIA, IBU YESUS
Hamba Allah yang Rendah Hati
Profil Maria Ibu Yesus
Maria adalah seorang gadis muda, mungkin baru berusia sekitar 12 atau 13 tahun ketika malaikat Gabriel datang kepadanya. Dia baru saja bertunangan dengan seorang tukang kayu bernama Yusuf. Maria adalah seorang gadis Yahudi biasa, sedang menunggu untuk menikah. Tiba-tiba hidupnya akan selamanya berubah.
Maria takut dan gemetar di hadapan malaikat. Ia tidak pernah menyangka akan mendengar berita yang paling luar biasa -- bahwa ia akan memiliki anak, dan anaknya akan menjadi Mesias. Meskipun ia tidak bisa memahami bagaimana caranya akan mengandung Juru Selamat, tetapi ia menjawab kepada Allah dengan keyakinan dan ketaatan.
Meskipun panggilan Maria tersebut menyimpan kehormatan yang besar, itu akan menuntut penderitaan yang besar juga. Sama seperti ada rasa sakit saat melahirkan dan ketika menjadi ibu, akan ada banyak rasa sakit dalam hak istimewa ketika menjadi ibu dari Mesias.
Pencapaian Maria
Maria adalah ibu dari Mesias, Yesus Kristus, Juru Selamat dunia. Ia adalah seorang hamba yang taat. Dia memercayai Allah, dan ia mematuhi panggilan-Nya.
Maria Ibu yang Menjadi Kekuatan Yesus
Malaikat itu mengatakan kepada Maria dalam Lukas 1:28, AYT bahwa dia disertai oleh Allah. Frasa ini secara sederhana berarti bahwa Maria telah diberi banyak anugerah atau "kemurahan yang tidak layak diterima" dari Allah. Bahkan, dengan kemurahan Allah, Maria masih akan banyak menderita. Meskipun pada suatu hari nanti ia akan sangat dihormati sebagai ibu dari Juru Selamat, dialah yang pertama kali akan mengetahui aib sebagai ibu yang tidak menikah. Ia hampir akan kehilangan tunangannya. Putra terkasihnya akan ditolak dan dibunuh dengan kejam. Ketaatan Maria akan rencana Allah akan sangat merugikannya, tetapi ia bersedia menjadi hamba Allah.
Allah mengetahui bahwa Maria adalah seorang wanita yang memiliki kekuatan dan ketaatan yang luar biasa. Ia adalah satu-satunya manusia yang menyertai Yesus di sepanjang hidupnya -- mulai dari kelahiran sampai kematian-Nya. Ia melahirkan-Nya sebagai bayinya dan menyaksikan Dia mati sebagai Juru selamat-Nya. Maria juga mengetahui memahami Kitab Suci. Ketika malaikat itu muncul dan mengatakan Bayi itu akan menjadi Anak Allah, Maria menjawab, "Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku seperti yang engkau katakan itu" (Lukas 1:38, AYT). Dia mengetahui nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama tentang Mesias yang akan datang.
Kelemahan-Kelemahan Maria
Maria masih muda, miskin, dan seorang perempuan. Sifat-sifat ini membuatnya tidak cocok di mata bangsanya untuk dipakai dengan penuh kuasa oleh Allah. Namun, Allah memandang kepercayaan dan ketaatan Maria. Dia tahu bahwa Maria akan rela melayani Allah pada salah satu panggilan yang paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Sama seperti Maria, Allah melihat ketaatan dan kepercayaan kita -- biasanya bukan pada kecakapan-kecakapan yang secara umum dianggap penting oleh manusia. Allah akan sering memilih dan menggunakan pilihan yang paling tidak mungkin.
Pelajaran-Pelajaran Hidup
Maria pasti tahu bahwa penyerahan dirinya bagi rencana Allah akan merugikannya. Selain itu, ia tahu bahwa ia akan dipermalukan dicela sebagai ibu yang tidak menikah. Ia pasti berpikir bahwa Yusuf akan menceraikannya, atau lebih buruk lagi, ia bahkan mungkin akan dihukum mati dengan dirajam. Maria tidak mungkin tidak menyadari sepenuhnya akan penderitaan pada masa depan. Ia mungkin tidak pernah membayangkan rasa sakit saat menyaksikan anak terkasih-Nya menanggung beban dosa dan mati dalam kematian yang mengerikan di kayu salib. Namun, ia tetap menyerahkan dirinya bagi rencana Allah. Dapatkah kita bersedia untuk menerima rencana Allah? Bisakah kita melangkah maju dan bersukacita dalam rencana Allah, seperti yang dilakukan Maria, ketika kita tahu bahwa itu akan sangat merugikan kita?
Tempat asal:
Nazaret di Galilea.
Referensi-referensi tentang Maria dalam Alkitab:
Maria, ibu Yesus disebutkan di seluruh Injil dan Kisah Para Rasul 1:14.
Pekerjaan:
Istri, ibu, ibu rumah tangga.
Pohon keluarga:
Suami -- Yusuf
Kerabat -- Zakharia, Elizabeth
Anak-anak -- Yesus, Yakobus, Yoses, Yudas, Simon, dan beberapa anak perempuan
Ayat kunci:
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia."
Lukas 1:46-55, AYT (Pujian Maria)
Lalu, berkatalah Maria,
"Jiwaku memuliakan Allah,
dan Rohku bersukacita di dalam Allah, Juru Selamatku.
Sebab, Allah telah memperhitungkan
hamba-Nya yang hina ini.
Dengarlah, mulai sekarang dan seterusnya, seluruh generasi akan menyebutku berbahagia.
Karena Ia Yang Mahakuasa telah melakukan hal-hal yang besar kepadaku,
dan kuduslah nama-Nya.
Rahmat-Nya diberikan dari generasi ke generasi,
kepada orang-orang yang takut akan Dia.
(t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | ThoughtCo |
Alamat URL | : | https://www.thoughtco.com/mary-the-mother-of-jesus-701092 |
Judul asli artikel | : | Meet Mary: Mother of Jesus |
Penulis artikel | : | Mary Fairchild |
Tanggal akses | : | 25 Mei 2016 |
- Login to post comments
- 70433 reads