Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRiwayat / Matthew Henry
Matthew Henry
!doctype>
Matthew Henry
Biografi
Matthew Henry lahir pada tahun 1662 di sebuah rumah petani Welsh dekat perbatasan England dan Wales. Beberapa minggu sebelumnya, ayahnya, Philip Henry (1631-1696), dikeluarkan dari pelayanannya di Established Church.
Bersama dengan hampir dua ribu pendeta yang lainnya, Philip Henry menolak untuk tunduk kepada Act of Uniformity (Undang-Undang Keseragaman - Red.), yang efektif mulai 24 Agustus 1662 dan secara radikal bertentangan dengan semua yang dipertahankan kaum Puritan (kumpulan sejumlah kelompok keagamaan yang memperjuangkan "kemurnian" doktrin dan tata cara peribadatan, begitu juga kesalehan perseorangan dan jemaat - Red.) seperti Henry.
Philip kemudian meninggalkan tanggung jawabnya di Worthenbury, Shropshire, dan bertempat tinggal beberapa mil jauhnya di Iscoed, Flintshire. Akibatnya, tahun-tahun formatif Matthew Henry dihabiskan dalam sebuah komunitas Kristen yang berada 'di bawah salib' pelecehan dan penganiayaan negara.
Masa kecil dan pertobatan
Matthew adalah anak kedua dari Philip Henry. Karena dilahirkan prematur oleh ibunya, Katherine Henry, ia sepertinya memiliki kondisi tubuh yang lemah semasa kecilnya. Akan tetapi, apa yang menjadi kekurangannya dalam kesehatan jasmaninya digantikannya dengan semangat rohani.
Terdapat bukti yang dapat dipercaya bahwa ia dapat membaca bagian-bagian Alkitab ketika masih berusia tiga tahun. Dan, berdasarkan pada penghitungannya sendiri, pertobatannya terjadi sebelum ia menginjak usia sebelas tahun. Salah satu khotbah ayahnyalah yang, dalam kata-kata Henry, 'melelehkan'nya dan membuatnya 'menyelidiki Kristus'.
Dididik oleh ayahnya yang berbakat sampai berusia delapan belas tahun, Henry melanjutkan studinya di sebuah akademi Nonkonformis (nonkonformis adalah golongan Kristen Prostestan yang tidak "setuju" dengan pemerintahan dan pemberlakuan yang ditetapkan Gereja Inggris, dan kaum puritan termasuk ke dalam golongan ini - Red.) di Islington, yang pada waktu itu adalah sebuah desa di dekat London. Setelah tahun 1662, para Nonkonformis seperti Henry dilarang lulus dari universitas kuno mana pun, baik dari Oxford ataupun Cambridge. Akibatnya, berbagai akademi Nonkonformis didirikan untuk menyediakan pendidikan ilmu liberal dan pelatihan untuk pelayanan.
Guru pembimbing di akademi ini adalah seorang sarjana Presbiterian terkenal, Thomas Doolittle (1631-1707), sebagai seorang anak laki-laki yang telah bertobat di bawah pengajaran Richard Baxter (1615-1691). Akan tetapi, pada tahun 1682 penganiayaan memaksa akademi itu untuk pindah, dan Henry kembali pulang ke rumah.
Pelayanan di Chester
Tiga tahun kemudian dia melakukan perjalanan lagi ke London, kali ini untuk menempuh studi di Grays Inn, salah satu dari empat pusat studi hukum utama di London. Apa pun motif langsung di balik langkah ini, Henry 'selalu menyembunyikan' pekerjaan pelayanan pastoral, kata John Bickerton Williams dalam biografi komentator Puritannya. Akan tetapi, ambisi ini tidak terlaksana sampai tahun 1687.
Sekembalinya dari London pada bulan Juni 1686, Henry mulai mengajar di lingkungan peternakan orangtuanya. Pada tahun berikutnya, ketika sedang berada di Chester, ia berkhotbah selama beberapa malam di rumah seorang pembuat roti.
Pengajarannya memberikan kesan yang baik bagi sejumlah Nonkonformis di Chester, dan ia kemudian diminta untuk menjadi pendeta di sebuah kongregasi Presbitarian di kota itu.
Henry sekali lagi melakukan perjalanan ke London untuk ditahbiskan pada 9 Maret 1687 oleh enam pendeta Presbitarian. Termasuk di dalam kelompok tersebut adalah Richard Steele (1629-1692), seorang penduduk asli Cheshire yang telah terlibat dalam penahbisan ayah Matthew Henry tiga puluh tahun sebelumnya.
Henry memulai pelayanan pada awal Juni 1687. Setelah melewati dua dekade, kongregasinya meningkat hingga mencapai 350 anggota. Tidak mengejutkan, kesuksesannya sebagai seorang pendeta menyebabkan gereja-gereja lain memintanya menjadi pendeta mereka.
Pintu kesempatan
Ia menolak panggilan dari dua gereja London pada tahun 1699 dan 1702, sebuah organisasi amal Manchester pada tahun 1705, dan dari dua gereja London lagi pada tahun 1708. Gereja di ibu kota yang pernah mencari untuk memanggilnya pada tahun 1699 terletak di Hackney, dan mereka mencobanya lagi pada tahun 1710.
Diskusi antara Henry dan para pemimpin dari gereja ini maju mundur selama beberapa bulan. Akhirnya, pada pertengahan bulan Juli pada tahun 1711, Henry menuliskan pada selembar kertas, sebelas alasan yang dia yakini menuntunnya ke London.
Yang paling utama di antara alasan-alasan tersebut ialah keyakinannya bahwa 'sebuah pintu kesempatan yang lebih lebar untuk melakukan kebaikan' terbuka di London dibandingkan di Chester. Ia juga menambahkan bahwa di London ia akan mendapatkan akses yang jauh lebih baik pada mesin cetak dan perpustakaan, masalah yang perlu diperhatikan karena saat itu ia sedang dalam penulisan komentar monumentalnya akan Firman Tuhan.
Pelayanannya di London dimulai pada tanggal 18 Mei 1712. Penting untuk diperhatikan bahwa ia mengajar pada kongregasi yang lebih kecil pada Hari Tuhan itu daripada kongregasi yang ditinggalkannya di Chester. Menurut J.B. Williams, terdapat kurang dari seratus anggota dalam gereja ketika Henry datang.
Dua tahun pelayanan di London merupakan tahun-tahun aktivitas yang tekun, tetapi juga tahun-tahun di mana Henry menjadi semakin sakit, menderita diabetes dan serangan ginjal yang berulang-ulang. Kelelahan dengan pekerjaannya, dia meninggal karena stroke saat dalam perjalanan pengajaran di Cheshire pada bulan Juni 1714.
Pemaparan tentang Alkitab
Henry adalah penulis dari sejumlah publikasi, beberapa di antaranya beredar luas pada tahun-tahun setelah kematiannya -- contohnya, A Communicant's Companion (Pendamping Komunikan - Red.), (merupakan sebuah risalah tentang kerangka hati, yaitu untuk menerima Perjamuan Kudus yang ditulis pada tahun 1704) dan Directions for Daily Communion with God (Arahan Untuk Persekutuan Sehari-hari Dengan Allah - Red.) (1712). Akan tetapi, karya Henry yang paling dikenal tidak diragukan lagi adalah The Exposition of the Old and New Testaments (Pemaparan tentang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru - Red.).
Henry telah memulai pekerjaan besar ini pada bulan November 1704. Bersamaan dengan kematiannya sepuluh tahun kemudian, proyek itu baru sampai sejauh kitab Kisah Para Rasul. Proyek itu kemudian akan diselesaikan oleh sejumlah pendeta setelah kematiannya.
Tulisan tersebut pada dasarnya bersifat Puritan. Tulisan itu berfokus pada kerohanian secara Alkitabiah dan sadar akan kebutuhan untuk memuliakan Allah di dalam hidup. Tulisan itu juga penuh sesak dengan aforisme (definisi - Red.) singkat dan menarik yang gemar digunakan oleh kaum Puritan untuk menembus hati para pendengar dan pembaca mereka. Di bawah ini adalah beberapa contoh:
'Kasih karunia Allah bisa menyelamatkan jiwa-jiwa tanpa pengajaran, tetapi pengajaran kami tidak bisa menyelamatkan mereka tanpa kasih karunia Allah, dan kasih karunia itu harus dicari melalui doa' (pada Yehezkiel 37:1-14).
'Pendeta dapat melayani Kristus, dan mempromosikan ujung besar pelayanan mereka, dengan menulis surat-surat yang baik, serta dengan memberitakan khotbah yang baik' (pada Kisah Para Rasul 18:7-11).
'Lebih mudah untuk membangun bait Allah daripada menjadi bait Allah' (pada 2 Tawarikh 24:1-14).
'Kenikmatan akal adalah air genangan; kesenangan rohani adalah air yang keluar dari batu, begitu murni, begitu jernih, begitu menyegarkan -- sungai kesenangan' (pada Keluaran 17:1-7).
'Keindahan kekudusan adalah yang kuburan, yang mengkonsumsi semua keindahan yang lainnya, tidak dapat menyentuh, atau merusakkannya' (pada Mazmur 49:6-14).
Pengaruh Pemaparan
Pelayanan George Whitefield (1714-1770), yang dilahirkan pada tahun di mana Henry meninggal, terkena dampak secara mendalam oleh tulisannya. Dia membacanya sepanjang pelayanannya. Sebuah studi baru-baru ini oleh seorang sarjana Amerika, David Crump, telah menujukkan bahwa 'eksposisi secara mendalam, praktis, Calvinistik dan alkitabiah' dari Henry membentuk latar dari banyak khotbah-khotbah Whitefield.
Teman Whitefield, penulis himne Charles Wesley (1707-1788), begitu terharu dengan komentar-komentar Henry pada Imamat 8:35 sehingga dia mendasarkan salah satu dari himnenya yang paling terkenal pada ayat tersebut. Henry menulis: 'masing-masing kita memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi, Allah yang kekal untuk dimuliakan, jiwa yang abadi untuk disiapkan, tugas yang diperlukan untuk diselesaikan, generasi kita untuk dilayani; dan itu seharusnya menjadi tugas harian kita dalam memenuhi tanggung jawab tesebut, karena itu adalah tanggung jawab Tuhan, Tuan kita, yang akan segera memanggil kita untuk memperhitungkannya'.
Dicengkeram oleh komentar ini, Wesley duduk untuk menulis Sebuah Tanggung Jawab yang Harus Dipenuhi yang Aku Miliki, yang di dalamnya dia menggunakan banyak dari frasa-frasa Henry yang sebenarnya.
Beberapa kata-kata oleh pengkhotbah dan pendidik Baptis Calvinistik, John Ryland Sr. (1723-1792) merangkum dampak yang disebabkan oleh Eksposisi Henry dalam beberapa dekade sesudah publikasinya.
'Tidak mungkin bagi seorang yang memiliki kesalehan dan selera', ungkap Ryland, 'untuk membaca Eksposisi Tuan Henry tanpa berharap untuk dapat tertutup dari seluruh dunia, sehingga dapat membacanya secara keseluruhan tanpa mendapat satu pun gangguan.'
Henry sendiri mengetahui dengan baik kesenangan ini dalam buku-buku Kristen yang baik. Ia menyatakan di dalam buku hariannya pada suatu kali: 'Aku selalu menjadi yang terbaik saat aku sendirian. Tidak ada tempat seperti studi yang kulakukan sendiri, tidak ada teman yang baik seperti buku-buku yang baik; khususnya buku Tuhan'.
Tidak heran, dengan demikian, bahwa ia membantu membentuk kerohanian dan keyakinan Kristen dari banyak pembaca abad ke-18 dan 19. (t/Odysius)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | eaec (European-American Evangelistic Crusades) |
Alamat URL | : | http://www.eaec.org/faithhallfame/matthewhenry.htm |
udul asli artikel | : | Matthew Henry 1662-1714. English minister and Bible commentator |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 5 Maret 2014 |
- Login to post comments
- 7201 reads