Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi

You are hereBio-Kristi No. 190 Oktober 2018 / Pasteur, Ilmuwan yang Dipakai oleh Allah untuk Menjadi Berkat

Pasteur, Ilmuwan yang Dipakai oleh Allah untuk Menjadi Berkat


Ditulis oleh: N. Risanti

Pasteur
Pasteur meneliti dengan penuh kecermatan di laboratoriumnya.

Louis Pasteur lahir di sebuah kota kecil di Perancis, tempat ayahnya berprofesi sebagai seorang penyamak kulit. Pria-pria dalam keluarga Pasteur memiliki sejarah panjang sebagai penyamak kulit sejak 1763. Albert Keim dan Louis Lumet pernah menulis bahwa Pasteur adalah seorang mahasiswa yang "agak lamban" dan "tidak menunjukkan kecerdasan". Dia belajar dengan rajin, tetapi tanpa "antusiasme". Namun, berkat ketekunannya, akhirnya Pasteur masuk ke universitas dan menjadi ilmuwan yang menghasilkan berbagai penelitian serta penemuan yang sangat berguna dalam bidang kimia, kedokteran, dan industri makanan. Dia adalah seorang Katolik yang taat dan menjadi salah satu ilmuwan yang menentang teori evolusi Darwin.

Institut Pasteur yang didirikan pada 1888 di Perancis menjadi salah satu lembaga pembelajaran ilmu biologi yang paling produktif di dunia. Sejak 1908, delapan ilmuwan dari Institut Pasteur telah dianugerahi penghargaan Nobel untuk bidang pengobatan dan fisiologi, dan pada 2008, Nobel di bidang fisiologi atau pengobatan diberikan kepada dua ilmuwan dari Institut Pasteur. Adapun kata-kata terakhir Pasteur sebelum meninggal pada usia 73 tahun adalah, "One must work; one must work. I have done what I could". ("seseorang harus berkarya; seseorang harus berkarya. Aku telah melakukan sebisaku" - Red.). Tidak diragukan lagi, Pasteur adalah salah satu ilmuwan Kristen yang dipakai oleh Allah untuk menjadi berkat bagi dunia.

Audio: Pasteur, Ilmuwan yang Dipakai oleh Allah untuk Menjadi Berkat

Referensi:

Komentar


Kunjungi Situs Paskah untuk memperoleh bahan Paskah


https://paskah.sabda.org

SABDA Live



Alkitab SABDA


Cari kata atau ayat:

Kamus SABDA


Media Sosial

 

Member login

Permohonan kata sandi baru