Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereBio-Kristi No.132 Maret 2014 / Sejarah BPKB dan Peran Ursinus dalam Penangkapan Teroris
Sejarah BPKB dan Peran Ursinus dalam Penangkapan Teroris
Dirangkum oleh: Berlin B.
Maraknya pencurian kendaraan bermotor pada tahun 60-an menjadi ide awal perlunya kendaraan dilengkapi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Ternyata, untuk mewujudkannya tidak mudah, Polri terbentur masalah biaya.
Akhirnya, setelah berdiskusi dengan pihak Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, Ursinus Elias Medellu sebagai penggagas membuat suatu proposal atau konsep surat keputusan tentang Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Kala itu, Ursinus merupakan Direktur Lalu Lintas Markas Besar Angkatan Kepolisian (MABAK) berpangkat komisaris besar.
Konsep itu selanjutnya diajukan ke Panglima Angkatan Kepolisian Jenderal (Kapolri) dengan anggaran Rp 34 juta. Karena tak ada biaya, proposal permohonan pendanaan diarahkan ke Departemen Keuangan. Proposal disetujui, kemudian disuruh mengajukan ke Bank Indonesia dengan sistem utang.
Awalnya, Ursinus pusing memikirkan bagaimana cara mengembalikan uang itu. Tetapi di luar dugaan, pendapatan dari pembuatan BPKB melimpah ruah. Pada tahun 1968, proses pengurusan BPKB diberlakukan di pulau Jawa dan Bali, Rp 500 untuk mobil dan Rp 300 untuk motor. Pada bulan pertama, uang yang masuk ke kantong Korps Lalu Lintas Polri Rp 10 juta, dan meningkat dua kali lipat pada bulan kedua. Ursinus sangat terkaget-kaget, sungguh di luar perkiraannya. Utang kepolisian pun dapat dibayar lunas dan setiap kendaraan bermotor juga telah dilengkapi BPKB.
Melompat ke beberapa tahun sesudahnya, sekitar 40 -- 50 tahun setelah BPKB diberlakukan, Indonesia cukup sering digegerkan oleh serangkaian aksi terorisme seperti pengeboman di Bali (2002 dan 2005), Kedubes Australia di Jakarta (2004), dan di Hotel J. W. Mariott (2009). Saat semua peristiwa pengeboman ini terjadi, Ursinus Medellu sudah pensiun lama dari kepolisian. Namun, ide cemerlangnya mengenai BPKB sekali lagi terbukti ampuh dalam menangani tidak kriminal. Tahukah Anda bahwa salah satu cara yang digunakan polisi untuk menelusuri pelaku pengeboman itu adalah dengan melacak identitas kendaraan yang digunakan teroris untuk membawa bom? Mengapa demikian? Karena sekalipun sudah hancur, sebuah kendaraan dapat dilacak kepemilikannya berkat adanya sistem Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), yang digagas oleh Irjen Pol. (Purnawirawan) Ursinus Elias Medellu ini. Polisi akhirnya bisa mengungkap siapa pemilik mobil dan merunut jaringan teroris pelaku pengeboman. Meski tidak terjun langsung, warisan cemerlang Bapak Ursinus terbukti sangat bermanfaat bagi kepolisian dan bagi masyarakat Indonesia.
Dirangkum dari:
-
RAHMAM & Nico. "Peletak Dasar Lalu Lintas Modern". Dalam http://komisikepolisianindonesia.com
-
Syafirdi, Didi. "Jenderal Ursinus tak Tergiur Uang BPKB Ratusan Juta". Dalam http://www.merdeka.com
- Login to post comments
- 3603 reads