Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereRiwayat / Riwayat
Riwayat
John Wycliffe
Ditulis oleh: N. Risanti
"Percayalah sepenuhnya di dalam Kristus; andalkanlah sepenuhnya pada penderitaan-Nya, waspadalah terhadap usaha untuk dibenarkan dengan cara lain selain dari kebenaran-Nya." (John Wycliffe)
Harriet Tubman
Harriet Tubman melepaskan diri dari perbudakan untuk menjadi seorang pemimpin abolisionis (sebuah gerakan yang bertujuan menghapuskan perbudakan, yang banyak dijumpai di
ARIUS
(256 -- 336) Pencetus Bidah Kristen: Arianisme
Arianisme adalah bidah dalam kekristenan yang pertama kali diajukan pada awal abad ke-4 oleh Presbiter Alexandria, Arius. Bidah tersebut menegaskan bahwa Kristus tidak benar-benar ilahi, tetapi suatu ciptaan. Dasar pemikiran Arius adalah keunikan Allah, yang satu-satunya ada dengan sendirinya dan bersifat kekal. Anak, yang ada bukan dengan sendirinya, tidak mungkin adalah Allah.
Max Havelaar
Max Havelaar baru diangkat menjadi wakil residen di Karesidenan Lebak yang membawahi beberapa kabupaten di Banten. Peristiwanya terjadi sekitar tahun 1850an.
Susanna Wesley
Menjadi seorang ibu tidaklah gampang karena ia harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Selain itu, ia juga harus mendidik anak-anaknya menjadi anak yang baik, bertanggung jawab, dan takut akan Tuhan. Zaman sekarang, mendidik seorang anak saja sudah cukup merepotkan, apalagi ditambah dengan pengaruh teknologi televisi, komputer, dan internet serta pergaulan bebas anak-anak muda. Yang namanya Narkoba sudah tidak asing lagi dikalangan mahasiswa, bahkan para siswa yang masih sekolah menengah. Itulah sebabnya ibu yang baik harus senantiasa memantau anak-anaknya dan membimbing mereka ke jalan yang benar. Jika lalai, air mata kita selama hidup ini tidak cukup untuk mengembalikan kebahagiaan anak-anak kita.
Ursinus Elias Medellu
Mantan Pengawal Presiden Soekarno, Irjen Pol. (Purnawirawan) Ursinus Elias Medellu meninggal dalam usia 90 tahun, pada hari Jumat, 6 Januari 2012. Dia adalah seorang polisi yang berjasa besar bagi negeri ini. Mantan Kapolda Sumatera Utara ini meninggal dalam kondisi miskin. Ketika perang kemerdekaan, ketika ibu kota masih di Yogyakarta, waktu itu ia masih TNI berpangkat Letnan, Ursinus menjadi intel yang bisa masuk ke markas Belanda dan sangat membantu Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret.
Soetirah Paulina Van Magelang
Soetirah lahir pada tanggal 4 Mei 1908 dari keluarga Sastrokarjo. Selama tiga tahun, ia bersekolah di Zendingsschool Kalipenten. Kemudian, ia melanjutkan ke Sekolah Guru Keucheniusschool, Purworejo, yang pada tahun 1906 dipindahkan ke Yogyakarta. Di Eerste Afdeling Keuchenius School Yogyakarta, Soetirah dan kakak-kakaknya dipersiapkan diri menjadi guru sekolah Zending.
Ronny Pattinasarany
Ronald Hermanus Pattinasarany yang lebih dikenal dengan nama Ronny Pattinasarany, lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 9 Februari 1949. Ronny adalah salah satu pemain sepak bola legendaris, sekaligus pelatih sepak bola yang memiliki jam terbang tinggi di Indonesia. Dia juga mendapat sebutan "Sang Macan Lapangan" karena selalu siap menjemput bola di mana pun berada. Pada masa-masa jayanya, ia mendapatkan banyak permintaan untuk bergabung dengan klub-klub sepak bola papan atas.
Elizabeth Fry
Seorang wanita berusia 32 tahun, ibu dari delapan orang anak ini terkejut ketika melihat kesengsaraan yang terjadi di Balai Pengobatan Penjara Newgate London, Inggris. Ia bersama dengan seorang temannya tergerak membawa pakaian-pakaian flanel untuk semua bayi dan membeli jerami dari sipir penjara untuk alas tempat tidur para pasien di tempat tersebut.
Theodosius Agung
Theodosius Agung adalah seorang yang berusaha untuk mempersatukan kekaisaran Romawi yang terpecah-pecah kembali setelah masa pemerintahan Kaisar Konstantinus. Ia juga berusaha untuk mengembalikan kejayaan Gereja Katolik yang terancam oleh bermacam-macam bidat dan skisma, bahkan ia mau memperkuat gereja tersebut dengan jalan melarang semua ibadah-ibadah kafir di dalam wilayah kekaisarannya, serta menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi pada tahun 380. Pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus, agama-agama kafir masih dibiarkan melakukan ibadah-ibadahnya.