Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are herePenulis Himne / Philip Doddridge
Philip Doddridge
Philip Doddridge lahir pada tahun 1702, ia adalah anak ke-20 bagi ayah dan ibunya. Namun, ia disisihkan karena lahir prematur. Meski demikian, ia dapat bertahan dan menjadi seorang pendeta yang terkenal. Pada usia 13 tahun, Doddridge kehilangan ayahnya. Pada tahun yang sama, ia masuk ke sekolah swasta di St. Albans. Di kota tersebut, ia berkenalan dengan Dr. Samuel Clark, pendeta dari gereja nonkonformis [gereja yang tidak sealiran dengan Gereja Inggris (Church of England) - Red]. Dr. Clark sangat baik kepada Doddridge, dan bahkan perlakuannya kepada Doddridge seperti ayah kedua baginya. Beberapa tahun kemudian, Doddridge bergabung dengan Gereja Inggris di St. Albans. Pada suatu hari Minggu, ia membuat sebuah perjanjian dengan Allah dan menuliskan isinya. Dari tahun ke tahun, dia terus memperbaruinya dan memohon ampunan kepada Allah atas kegagalannya melakukan perjanjiannya setepat yang ia inginkan.
Pada tahun 1718, Doddridge mulai menyadari panggilannya dan sangat tergerak untuk terlibat dalam pelayanan Kristen. Akan tetapi, meskipun ia seorang pendeta dan bahkan pernah ditawari untuk tinggal di Gereja Anglikan oleh seorang wanita bangsawan Bedford, ia, seperti teman baiknya -- Isaac Watts, lebih memilih "tinggal di antara orang-orang yang tidak sepaham dengan Gereja Inggris". Suatu pagi, karena merasa bingung dan khawatir, ia berdoa kepada Bapa Surgawi untuk meminta petunjuk. Ketika ia sedang berlutut, ada sepucuk surat yang dikirimkan ke rumahnya. Surat itu dikirim oleh Dr. Clark yang sudah mendengar tentang kesulitan-kesulitannya. Dr. Clark menawarkan diri untuk membantunya jika ia memilih pelayanan yang berdasarkan prinsip-prinsip kekristenan. Ia menganggap hal itu sebagai sebuah jawaban atas doa-doanya, dan seumur hidupnya ia memuji Allah atas "pemeliharaan ilahi yang datang tepat waktu" seperti yang Dia ucapkan. Dengan penuh semangat, dia mengambil mata kuliah pengajaran di Akademi Kibworth di bawah bimbingan Rev. John Jennings.
Setelah masa pendidikannya selesai, Doddridge menjadi pendeta di Hinckley selama setahun. Lalu, ia kembali untuk melayani di Kibworth selama 7 tahun. Pada tahun 1729, Dr. Doddridge menerima sebuah panggilan ke Gereja Castle Hill, Northampton. Namun, karena merasa tidak dapat mengerjakan tanggung jawab tambahan, ia enggan menerima panggilan itu. Bahkan, ia menepis keinginannya untuk pergi. Walaupun demikian, dia setuju untuk berkhotbah di gereja itu pada hari Minggu. Dalam khotbahnya, ia berkata, "Karena ia tidak mau menerima nasihat kami, kami menyerah dan berkata: 'Jadilah kehendak Tuhan!'" (Kisah Para Rasul 21:14) Nah, dalam perjalanan pulangnya, ia melewati sebuah ruangan dan mendengar seorang anak membacakan sesuatu untuk ibunya "Seperti hari-harimu, demikianlah kekuatanmu". Kata-kata itu melekat dalam pikirannya dengan "sangat kuat dan indah", tetapi ia tetap tidak bisa memutuskan untuk menerima panggilan itu. Setelah itu, ada seseorang yang mendadak meninggal dan Doddridge terpaksa harus tinggal di Northampton untuk menghadiri pemakaman. Seolah tidak ingin melewatkan kesempatan, para pemuda gereja datang dan memohon kepadanya untuk menerima jabatan gembala. Permintaan tersebut, dan kesan dari bacaan anak kecil yang terpatri pada benaknya tadi, meyakinkannya bahwa panggilan tersebut benar-benar dari Allah. Akhirnya, dia menerima undangan untuk berkhotbah.
Pelayanan Doddridge selama 21 tahun di gereja di Northampton sangat diberkati. Selama pelayanan di Northampton, Doddridge menjadi mediator dalam pertobatan seorang dokter yang sebelumnya tidak mengenal Tuhan. Sebelum Dr. Stonehouse menjadi orang Kristen yang aktif, dia dan Doddridge telah berteman dekat dan bersama-sama membangun sebuah rumah sakit. Mereka membuka rumah sakit dengan 40 tempat tidur, kemudian meningkat menjadi 400 tempat tidur. Beberapa tahun kemudian, Dr. Stonehouse di dalam tulisannya berkata, "Tanggal pertobatan saya tidak diketahui secara tepat, tetapi 'alat' berharga yang dipakai oleh Allah untuk menghasilkan karya luar biasa ini adalah Dr. Doddridge." Doddridge sendiri menyebut hal ini sebagai "salah satu contoh paling istimewa tatkala Allah menghargai saya".
Dr. Stonehouse menjenguk Doddridge ketika ia sakit. Ia menyampaikan kesaksian demi ketenangan dan keberserahan diri pasiennya selama masa sakit yang menyakitkan dan menyedihkan. Pada tahun 1751, pada usia 49 tahun, Dr. Doddridge mengalami sakit paru-paru. Atas nasihat dokternya, dia berlayar menuju Lisbon, tetapi setelah sampai di sana, ia meninggal dengan tenang. Beberapa saat sebelum kematiannya, istrinya memerhatikan bahwa bibirnya bergerak-gerak. Ia bertanya apakah Doddridge meminta sesuatu. "Tidak," bisiknya, "Aku hanya sedang memperbarui perjanjianku dengan Allah."
Himne-himne Doddridge dalam album "Spiritual Songs" antara lain:
- 47 "Grace Taught Our Wandering Feet"
- 197 "O God, What Cords of Love Are Thine"
- 236 "O Graciuos Father, God of Love"
- 240 "May the Saviour's Love and Merit"
- 253 "Since Christ and We Are One"
Doddridge menulis ratusan himne dan banyak yang sudah digunakan untuk umum. Sebuah himne terkenal karya Doddridge yang tidak ada di dalam "Spiritual Songs" adalah "O Happy Day That Fixed My Choice" dan "On Thee My Saviour and My God". Kedua himne ini ditulis pada pertengahan abad ke-18 dan diberi judul "Rejoicing in Our Covenant. Engagement with God". Himne ini dipilih oleh Ratu Victoria sebagai himne yang tepat dinyanyikan dalam upacara penobatan salah satu Putri Kerajaan. Ketika Putri tersebut hendak menyatakan sumpahnya kepada Allah di depan umum, himne ini pun dinyanyikan.
Himne-himne Doddridge ini mungkin bukan himne favorit bagi orang-orang yang menyanyikan "Spiritual Songs", namun himne-himne tersebut adalah himne-himne yang patut dihormati. (t/Yusak)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Stem Publishing |
Alamat URL | : | http://www.stempublishing.com/hymns/biographies/doddridge.html |
Judul asli artikel | : | Philip Doddridge, 1702-1751 |
Penulis | : | Norman Mable |
Tanggal akses | : | 21 September 2012 |
Sumber: Bio-Kristi 104
- Login to post comments
- 3064 reads