Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereTokoh Lain / Tokoh Lain
Tokoh Lain
Frans Seda Jelas Beda
Ketika Bung Karno dibuang ke Flores pada tahun 1936, ia mengunjungi sebuah SD di desa Ndao.
Yohanes Amos Comenius
Dirangkum oleh: Doni K.
Hingga saat ini, Yohanes Amos Comenius dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern. Ia lahir pada tanggal 28 Maret 1592 di sebuah desa bernama Nivnice, di Morawi Tanggara, dekat tapal batas Hongaria. Keluarga Comenius berasal dari Desa Komna. Itulah sebabnya, Comenius memiliki nama fam "Komensky", yang diambil dari nama Komna, desa asal keluarganya. Nama ayah Comenius adalah Martinus Komensky, ia memiliki usaha penggilingan gandum. Selain itu, ayahnya juga seorang yang taat beribadah dan aktif dalam komunitas masyarakat Morawi Tenggara. Orang tua Comenius menjadi anggota Persekutuan Bruder (belakangan dikenal sebagai Bruder Bohemia atau Gereja Moravia), yaitu sebuah kelompok agama yang muncul sejak pertengahan abad ke-15. Kelompok itu berada di bawah pengaruh Kaum Wandens dan tokoh reformis lain, seperti Peter Chelchicky.
Desmon Tutu
Desmon Tutu adalah seorang aktivis Afrika Selatan. Usahanya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan apartheid selama tahun 1980-an membuatnya dikenal di seluruh dunia. Dilahirkan pada tahun 1931 di Klerksdorp, Tutu memilih mengajar sebagai profesi yang akan digelutinya. Setelah melayani sebagai dosen selama beberapa tahun, ia mendalami teologi. Ia adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi Uskup Agung di Cape Town dan menjabat sebagai bisop di Johannesburg. Tutu adalah orang Afrika Selatan kedua yang mendapatkan penghargaan Nobel. Dialah yang menyuarakan kegelisahan orang-orang kulit hitam "bisu" yang mengalami penderitaan karena diskriminasi ras di Afrika Selatan. Pengajaran dan tulisan-tulisannya, baik yang dilakukan di negaranya sendiri ataupun yang di luar negaranya, memainkan peranan penting dalam memecahkan masalah apartheid. Selain itu, Desmond Tutu juga telah mengorganisasi berbagai kampanye melawan AIDS, kemiskinan, dan rasialisme. Para peraih nobel telah menyusun beberapa buku dari pidato dan kata-katanya. Dalam perjalanan kariernya, Desmond Tutu juga pernah menjabat sebagai ketua dari Truth and Reconciliation Commission (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi). Saat ini, ia menjabat sebagai ketua di "The Elders" (orang-orang tua).
Eric Henry Liddell
Dia dikenal sebagai "ibu gerakan hak sipil modern" di Amerika. Ia mulai mendapat reputasi tersebut pada 1 Desember 1955, ketika Rosa (42 tahun), seorang penjahit wanita dari Montgomery, Alabama, menaiki sebuah bis dan duduk di bangku untuk orang kulit putih. Peraturan kota tidak hanya melarang orang kulit hitam duduk di kursi baris depan dalam suatu bis, tetapi juga mengharuskan mereka untuk memberikan kursinya kepada orang kulit putih yang berdiri di dekatnya. Bagian depan bis sudah penuh dan sopir bus yang berkulit putih menyuruh Parks memberikan kursinya kepada seorang kulit putih. Parks tetap diam saja. "Saya sudah ditindas sejauh saya bisa bertahan," tulisnya kemudian. Sopir bis itu memanggil polisi, dan Parks ditahan saat itu juga. Dia tidak mencoba memulai suatu gerakan; dia hanya sudah lelah dengan ketidakadilan sosial dan tidak berpikiran bahwa seorang wanita seharusnya dipaksa berdiri sehingga seorang pria bisa duduk. Tetapi tindakan kecilnya yang berani itu menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang selamanya mengubah susunan relasi ras di Amerika.
Robert Gilmour Letourneau
Dirangkum oleh: Doni K.
Robert Gilmour LeTourneau lahir pada tanggal 30 November 1888. Orang tuanya adalah orang yang takut akan Allah. Sejak kecil, ia telah mendengar tentang Injil melalui kedua orang tuanya. Meskipun kedua orang tuanya Kristen, LeTourneau pernah menolak firman Allah sampai ia berusia 16 tahun. Syukurlah, hal itu tidak berlanjut. Melalui doa kedua orang tuanya yang tak henti-henti, LeTourneau akhirnya memilih untuk mengikut Kristus.
Christmas Evans
Diringkas oleh: Sri Setyawati
Wales mengalami kebangunan rohani yang begitu mencolok kurang lebih selama 100 tahun (1762 -- 1862). Salah satu tokoh yang mengambil bagian dalam kebangunan rohani itu adalah Christmas Evans.
Evans lahir pada tahun 1766 dan menutup usia pada tahun 1838. Evans lahir di Esgaer-waen di Llandysul, Wales. Dia adalah putra pasangan Samuel dan Joanna Evans.
Hulda Clara August Niebuhr
Diringkas oleh: Sri Setyawati
Hulda Clara A. Niebuhr adalah salah satu wanita yang memiliki perhatian besar terhadap pendidikan. Kecintaannya pada pendidikan agama untuk anak-anak dan pemuda, dibuktikan ketika ia bekerja sebagai tenaga pendidik di beberapa gereja selama bertahun-tahun. Lima belas tahun terakhir dari hidupnya yang ia jalani di Seminari Theologi McCormick jurusan pendidikan teologi, memberinya kesempatan untuk meneruskan visi meningkatkan pendidikan Kristen di gereja.
Sam Ratulangi
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890 dan meninggal di Jakarta, 30 Juni 1949) adalah salah seorang politikus dan pahlawan nasional Indonesia. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh multidimensional. Filsafatnya yang berbunyi, "Si tou timou tumou tou" -- manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia -- sangat terkenal hingga sekarang.
Albert Schweitzer
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Albert Schweitzer lahir dan dibesarkan dalam keluarga penganut Lutheran. Schweitzer dan keluarganya tinggal di sebuah desa yang sunyi di lembah Pegunungan Vosges, Alsace. Ketika masih kanak-kanak, tidak terlihat talenta di dalam diri Schweitzer. Namun, saat ia beranjak remaja, di dalam dirinya muncul rasa ingin tahu yang besar untuk mempelajari hal-hal baru. Ia sering berdebat dengan banyak orang untuk mendapatkan kebenaran yang ia cari. Karena sikapnya ini, banyak orang dewasa yang merasa "risi" dengannya. Apalagi, ia adalah tipe orang yang tidak puas dengan jawaban-jawaban yang sederhana.
Radius Prawiro
Dirangkum oleh: Sri Setyawati