Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Bio-Kristi
You are hereTeolog / Teolog
Teolog
Erasmus
Erasmus adalah seorang sarjana kenamaan pada permulaan abad keenam belas. Ia seorang jenius, ahli dalam bahasa-bahasa klasik dan Kitab Suci. Erasmus berperawakan kecil, bermata biru, berambut pirang, dan dahinya berkerut. Suaranya lembut dan enak didengar. Ia menulis dan berbicara dalam bahasa Latin, yaitu bahasa kesarjanaan pada masa itu. Nasihat-nasihatnya selalu diminta oleh pemimpin-pemimpin Eropa dan ia selalu berkunjung ke mana-mana.
Erasmus adalah seorang sarjana humanis yang terkemuka dan dapat dikatakan bahwa ialah perintis reformasi. Setidaknya, edisi Perjanjian Barunya yang diterbitkan pada tahun 1516 dalam bahasa Yunani mendorong gerakan reformasi Luther.
Rudolf Karl Bultmann
Masa Muda dan Pendidikan Teologi Bultmann adalah seorang ahli Perjanjian Baru, ahli bahasa, seorang filsuf, dan teolog besar pada abad ke-20.
Johanes Calvin
Johanes Calvin adalah seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Ia merupakan generasi yang kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja pada abad ke-16, tetapi peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran dan tata gereja yang digariskan Calvin tersebar di seluruh dunia. Gereja-gereja itu diberi nama Gereja Calvinis. Di Indonesia, gereja-gereja yang bercorak Calvinis merupakan golongan gereja yang terbesar.
Karl Barth
Karl Barth adalah salah satu pakar teologi yang dikenal paling berpengaruh. Ia seringkali diakui sebagai pakar teologi Protestan terhebat pada abad ini. Kontribusi terbesar beliau adalah perubahan radikal dari arah teologi orientasi abad ke-19 ke arah pembaharuan pemahaman ortodoks yang menangani realitas kehidupan yang suram pada abad ke-20. Penolakannya terhadap teologi liberal menyebabkan tekanan pada eskatologi dan hal-hal gaib (supernatural) dalam kekristenan. Dia menolak segala perpaduan antara gereja dengan budaya, dan menekankan perlawanan radikal antara Tuhan dengan manusia.
Vengal Chakkarai
Vengal Chakkarai adalah salah seorang teolog yang cukup terkenal dari India. Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang beragama Hindu.
Jonathan Edwards
Jonathan Edwards (5 Oktober 1703 -– 22 Maret 1758) adalah seorang pendeta kolonial American Congregational (Jemaat Amerika), teolog, dan misionaris untuk penduduk asli Amerika. Edwards, dikenal luas sebagai seorang teolog Amerika yang terpenting dan memiliki filosofi yang murni. Ia dikenal sebagai salah satu teolog dan tokoh kebangunan Amerika yang terhebat dan terbesar. Ruang lingkup karyanya mencakup area yang sangat luas, meskipun ia sering dikaitkan sebagai pendukung teologi Calvinis, metafisika teologi determinisme, dan warisan Puritan. Khotbahnya yang menyala-nyala, "Sinners in the hands of an angry God," menekankan murka Allah atas dosa dan mempertentangkannya dengan anugerah keselamatan Allah; intensitas khotbahnya terkadang mengakibatkan beberapa pendengarnya lemas, pingsan, dan reaksi-reaksi menonjol lainnya. Hal-hal tersebut membuatnya terjebak pada kontroversi "efek tubuh" akan hadirnya Roh Kudus.
MASA MUDA
Jonathan Edwards (5 Oktober 1703 -– 22 Maret 1758) adalah seorang pendeta kolonial American Congregational (Jemaat Amerika), teolog, dan misionaris untuk penduduk asli Amerika. Edwards, dikenal luas sebagai seorang teolog Amerika yang terpenting dan memiliki filosofi yang murni. Ia dikenal sebagai salah satu teolog dan tokoh kebangunan Amerika yang terhebat dan terbesar. Ruang lingkup karyanya mencakup area yang sangat luas, meskipun ia sering dikaitkan sebagai pendukung teologi Calvinis, metafisika teologi determinisme, dan warisan Puritan. Khotbahnya yang menyala-nyala, "Sinners in the hands of an angry God," menekankan murka Allah atas dosa dan mempertentangkannya dengan anugerah keselamatan Allah; intensitas khotbahnya terkadang mengakibatkan beberapa pendengarnya lemas, pingsan, dan reaksi-reaksi menonjol lainnya. Hal-hal tersebut membuatnya terjebak pada kontroversi "efek tubuh" akan hadirnya Roh Kudus.
MASA MUDA
Jacobus Arminius
Arminius mungkin tidak pernah merasa damai dalam hidupnya. Dia lahir di sebuah kota di Belanda bernama Oudewater pada tahun yang sama saat ayahnya meninggal. Ibu dan saudara-saudaranya juga meninggal lima belas tahun kemudian saat tentara Spanyol membantai penduduk kota itu.
Arminius yang dibesarkan dan dibiayai kerabatnya, belajar di Universitas Leiden. Di sana, dia dianggap menonjol dalam bidang teologi. Namun, majelis gereja menganggap anak muda berusia 21 tahun itu terlalu muda untuk menjadi pendeta.